Advertisement
Tergerus Air Hujan, Pasir di Pantai Sundak Amblas
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Hujan dengan intensitas tinggi mengguyur sebagian besar wilayah di Gunungkidul sejak Senin (21/1/2019) malam hingga Selasa (22/1/2019). Di kawasan pesisir, derasnya air hujan menggerus area pasir di Pantai Sundak yang berlokasi di Desa Sidoharjo, Kecamatan Tepus.
Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II, Surisdiyanto, mengatakan genangan air terlihat sejak Selasa tadi. Berdasar hasil pantauan, sedikitnya ada tiga warung milik pedagang yang terendam air. "Ketiga warung itu masing-masing milik milik Marno, Paidah dan Pani. Ketinggian air hujan yang menggenang mencapai 15 sentimeter," kata Surisdiyanto, Selasa.
Advertisement
Menurut Surisdiyanto jajarannya terus memantau sejumlah titik lain. Dikhawatirkan, jika hujan terus mengguyur dengan intensitas tinggi maka genangan air akan meluas. "Teman-teman [anggota SAR Satlinmas] memantau di sejumlah titik. Saat ini genangan air hanya terjadi di kawasan Pantai Sundak," katanya. Dia menjelaskan genangan air yang terjadi masih dalam taraf wajar. Dia juga belum menerima laporan kerugian akibat genangan air itu.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Edy Basuki, meminta masyarakat untuk lebih waspada terhadap sejumlah ancaman bencana alam, terlebih jika hujan lebat berlangsung dalam waktu cukup lama. "Patokannya kalau hujan turun lebih dari dua jam warga wajib waspada, entah banjir atau tanah longsor perlu diwaspadai. Kami mengimbau kepada seluruh warga untuk tetap tenang tetapi selalu waspada," ujar Edy.
Seorang warga di sekitar Pantai Sundak, Kuswo Warsono, mengungkapkan setiap hujan deras tiba, aliran air yang ada di ladang warga meluap hingga menyebabkan pasir di Pantai Sundak tergerus. "Sudah biasa seperti ini tiap musim hujan, nanti pas air pasang tertutup lagi oleh pasir yang terbawa ombak," kata dia kepada wartawan, Selasa.
Menurut Kuswo, fenomena seperti itu terjadi sejak lama. Bahkan sebelum diberi nama Pantai Sundak, kawasan pantai itu bernama Wedi Belah, sesuai dengan fenomena alam pasir pantai amblas yang selalu terjadi. Sejauh ini belum ada tindak lanjut dari instansi terkait untuk mengatasi persoalan itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Qatar Juara Grup A, Garuda Muda hanya Butuh Imbang untuk Lolos ke Fase Gugur
- Menang Setelah 43 Tahun, Ini Fakta Kemenangan Langka Indonesia atas Australia
- Timnas Indonesia Ukir Dua Memori Indah di Stadion Abdullah bin Khalifa Qatar
- Tampil Gemilang, Ernando Dianggap Kerasukan Kiper Real Madrid Andriy Lunin
Berita Pilihan
Advertisement
Cabuli Santri, Pengasuh Pesantren Divonis 15 Tahun Penjara dan Denda Rp1 Miliar
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KRL Solo Jogja dari Palur Kamis 18 April 2024, Paling Pagi Pukul 04.55 WIB
- Jadwal dan Rute Bus Damri dari Bandara YIA ke Klaten hingga Solo
- Peringatan BMKG, Waspada Hujan Lebat Disertai Petir di Wilayah DIY, Hari Ini Kamis 18 April 2024
- Top 7 News Harianjogja.com Kamis 18 Februari 2024, Buyern Vs Arsenal, Aduan THR, Volume Sampah Lebaran
- Pola Baru Kunjungan Wisatawan Selama Libur Lebaran 2024, Pusat Kuliner dan Oleh-oleh Ramai
Advertisement
Advertisement