Advertisement

Ponjong dan Karangmojo Jadi Sentra Pengembangan Minapadi

David Kurniawan
Selasa, 29 Januari 2019 - 20:15 WIB
Yudhi Kusdiyanto
Ponjong dan Karangmojo Jadi Sentra Pengembangan Minapadi Ilustrasi Minapadi - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL–Dinas Kelautan dan Perikanan Gunungkidul terus mengembangkan program minapadi. Setelah dikembangkan di Kecamatan Ponjong, tahun ini akan diperluas ke wilayah Kecamatan Karangmojo.

Kepala Sarana Prasarana dan Budi Daya DKP Gunungkidul, Handoko, mengatakan untuk tahun ini pengembangan minapadi menyasar area pertanian seluas lima hektare. Rinciannya, satu hektare di wilayah Desa Gedangrejo, Kecamatan Karangmojo, dan empat hektare dilaksanakan di Kecamatan Ponjong.

Advertisement

Menurut dia dari sisi area lahan yang dimanfaatkan lebih luas dibandingkan dengan program yang dilaksanakan pada 2018. “Tahun lalu hanya tiga hektare, tapi untuk sekarang diperluas menjadi lima hektare. Total pengembangan minapadi dilaksankaan di Kecamatan Ponjong dan Karangmojo,” kata Handoko kepada wartawan, Selasa (29/1/2019).

Dia menjelaskan pengembangan minapadi di dua kecamatan karena lokasi kedua wilayah saling berdekatan dan memiliki debit air yang mencukupi. Selain itu dari sisi program wilayah Kecamatan Ponjong sudah ditetapkan sebagai kawasan minapolitan, sedang Karangmojo masuk sebagai kawasan penyangga.

Rencananya untuk pengembangan kawasan minapadi Pemkab akan memberikan bantuan stimulan berupa benih, jaring dan pagar. “Dari lima hektare yang direncanakan, bantuan hanya diberikan untuk lahan seluas dua hektare. Ini lantaran pengembangan di lahan seluas tiga hektare di Ponjong sudah mendapatkan bantuan pada 2018,” katanya.

Disingung mengenai hasil dari minapadi, Handoko mengakui masih ada kendala. Salah satunya menyangkut ancaman hama regol atau yang dikenal di masyarakat dengan linsang. Menurut dia, hewan sejenis musang itu menjadi ancaman karena sering memangsa ikan yang dipelihara. “Ancaman linsang tidak hanya terjadi di Gunungkidul, tetapi di daerah lain seperti Sleman juga ada. Untuk mengantisipasi, kami sudah menyiapkan jaring dan pembuatan pagar dari bambu,” katanya.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Gunungkidul, Krisna Berlian, mengatakan jajarannya berkomitmen mengembangkan program minapadi. Menurut dia, pertanian terpadu ini memberikan banyak manfaat. Para petani bisa memanfaatkan air dari kolam ikan sebagai tambahan pupuk untuk pemeliharaan tanaman padi. Di sisi lain, petani juga dapat memperoleh dari hasil memelihara ikan.

“Ikan yang dihasilkan tidak hanya bisa dijual tetapi juga dapat dikonsumsi. Dengan begini, secara tidak langsung juga ikut mengampanyekan gerakan gemar makan ikan,” kata mantan Kepala Dinas Peternakan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kuta Selatan Bali Diguncang Gempa Berkekuatan Magnitudo 5,0

News
| Jum'at, 26 April 2024, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement