Populasi Ikan DIY Turuh hingga 30 Persen per Tahun
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL–Populasi beberapa jenis ikan lokal untuk perairan umum daratan seperti sungai dan waduk di DIY menurun hingga 30%. Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) DIY lantas melakukan tabur benih untuk menjaga eksistensi ikan lokal.
Kepala Bidang Kelautan, Pesisir dan Pengawasan DKP DIY, Veronica Vony Rorong menyampaikan menyampaikan keberadan ikan invasif atau predator di beberapa perairan di Bantul menyebabkan penurunan populasi ikan lokal.
Advertisement
“[Populasi ikan lokal] untuk perairan umum daratan seperti sungai, dan waduk sudah mengalami penurunan populasi ikan lokal sekitar 30 persen,” katanya, Rabu (20/3/2024).
Padahal dalam Peraturan Menteri Menteri Kelautan dan Perikanan No.19/PERMEN-KP/2020 tentang Larangan Pemasukan, Pembudidayaan, Peredaran, dan Pengeluaran Jenis Ikan yang Membahayakan dan/atau Merugikan ke dalam dan dari Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara RI telah tercantum beberapa jenis ikan yang dilarang untuk ditebar ke perairan.
“Ada 75 jenis ikan hias yang masuk kategori ikan invasif seperti aligator, piranha dan sebagainya yang kalau ditebarkan atau dilepas liarkan ke sungai mengakibatkan ikan lokal kita kalah bersaing, ikan lokal kita menjadi makanannya,” katanya.
Selain itu ada penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan antara lain dengan menggunakan listrik atau setrum, dan bahan kimia.
Vony menyampaikan untuk menjaga eksistensi populasi ikan lokal, DKP DIY melakukan tabur benih ikan setiap tahunnya. Tahun 2023 dilakukan 60 paket tabur benih ikan, sementara tahun 2024 ada 60 paket tabur benih ikan. Dari jumlah tersebut 6 paket dilakukan di Bantul.
Untuk paket tabur benih ikan di Bantul ada 3 paket tabur benih ikan air tawar dan 3 paket tabur benih ikan bandeng. Per paket tabur benih ikan air tawar terdiri dari 11.440 ekor benih, sementara untuk ikan bandeng yang ditabur mencapai 8.800 ekor benih.
BACA JUGA: Cuaca Ekstrem Jalan Terus, Proyek JJLS Kelok 18 Kini Sudah Sampai 20%
“Kami mencoba mengembalikan populasi ikan lokal tadi, dari jumlahnya yang sedikit, harapan kami makin lama makin banyak, untuk jumlah ikan lokal yang sudah mulai berkurang seperti sepat, udang, kami coba mulai menggantinya,” katanya.
Dia berharap kesadaran masyarakat untuk tidak menabur benih ikan invasif di perairan juga semakin meningkat.
Kepala Seksi Pembinaan dan Pengawasan Usaha Perikanan DKP Bantul, Irawan Waluyo Jati menyampaikan tabur benih ikan lokal yang dilakukan DKP DIY berada pada enam lokasi yaitu tiga titik perairan air tawar dan tiga lokasi di perairan payau. Untuk perairan payau ada di kawasan Laguna Pengklik Pantai Samas; perairan Baros di Kalurahan Tirtohargo, Kretek; dan muara Sungai Progo, Pantai Baru, Kalurahan Poncosari, Srandakan. Kemudian tiga titik di perairan air tawar akan dilakukan di Kapanewon Sewon, Piyungan, dan Kasihan.
"Untuk jenis ikan di air payau itu ikan bandeng, lalu kalau di air tawar ada udang galah, ikan nilem, wader dan tawes," katanya.
DKP Bantul pada 2024 tidak menganggarkan untuk program tabur benih ikan lantaran ada refocusing anggaran. Sementara tahun 2025 program tersebut akan kembali dijalankan. Rencananya sekitar Rp15.000 bibit ikan nilem dan tawes akan disebar pada 2025.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo Jumat 22 November 2024
- Heroe-Pena Optimistis Kantongi 40 Persen Kemenangan
- Jadwal Terbaru KRL Solo-Jogja Jumat 22 November 2024: Berangkat dari Palur Jebres, Stasiun Balapan dan Purwosari
- Program WASH Permudah Akses Air Warga Giricahyo
- Jadwal SIM Keliling Gunungkidul Jumat 22 November 2024
Advertisement
Advertisement