Advertisement
Bendungan Jowinantang di Desa Pacarejo Bakal Jadi Kawasan Agrowisata

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL–Pemerintah Desa (Pemdes) Pacarejo, Kecamatan Semanu, bakal mengembangkan Bendungan Jowinantang di Dusun Ngampo menjadi kawasan agrowisata. Pasalnya, di kawasan ini tidak hanya untuk mengembangkan sektor pariwisata, tapi juga berpotensi dalam pengembangan tanaman hortikultura.
Kepala Desa Pacarejo, Suhadi, menyatakan pembangunan kawasan Jowinantang dimulai sejak 2017. Saat ini Pemdes mengalokasikan Rp70 juta untuk membangun bendungan. Tak behenti di situ, di tahun lalu ada gelontoran anggaran Rp590 juta dari Program Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah dari Pemerintah Pusat.
Advertisement
Anggaran ini, menurut Suhadi, dimanfaatkan untuk pembangunan jalan, pendopo hingga taman. “Saat ini belum selesai karena masih banyak program yang dijalankan. Namun anggaran yang sangat terbatas menjadi kendala karena di sisi lain kami harus meratakan pembangunan di seluruh dusun,” kata Suhadi kepada Harian Jogja, Selasa (29/1/2019).
Menurut dia Bendungan Jowinantang memilik banyak potensi karena dapat dimanfaatkan untuk kepariwisataan atau mendukung sektor pertanian. Untuk wisata air di bendungan jernih dan alur sungai sepanjang hampir 1,5 kilometer dapat dimanfaatkan untuk wisata susur sungai dengan kano. “Untuk pengelolaan potensi wisata kami sudah berkoordiansi dengan karang taruna. Masih banyak yang harus dibenahi tetapi dengan potensi yang ada bisa menjadi alternatif untuk berwisata air,” katanya.
Di sisi lain, potensi bendungan juga dapat dimanfaatkan untuk irigasi pertanian. Rencananya di sekitar bendungan akan dikembangkan tanaman hortikulutra mulai dari buah-buahan, tanaman cabai hingga sayuran.
“Air bendungan tidak pernah mengering, saat kemarau bisa dimanfaatkan pengairan. Untuk pengembangan tanaman buah, kami bakal mendapat bantuan bibit jambu deli dari Pemkab Gunungkidul,” katanya.
Salah seorang warga Dusun Ngampo, Desa Pacarejo, Sunarto, berharap Bendungan Jowinantang bisa menjadi destinasi wisata. Menurut dia dari sisi potensi bendungan tersebut memiliki pemandangan yang bagus dan cocok untuk pengembangan wisata air. “Saat ini pengunjung belum banyak, tapi setiap hari sudah banyak pemancing yang mencari ikan di bendungan,” katanya.
Dia yakin apabila bendungan bisa disulap menjadi destinasi wisata akan menggerakan roda ekonomi. “Kalau ada wisatawan yang datang, maka akan ada warung-warung yang buka dan inilah pertanda adanya perputaran roda ekonomi yang baru,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Analis: Pelemahan Rupiah Dipengaruhi Kondisi Prancis dan Jepang
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Trans Jogja Tambah Sejumlah Halte Baru, Ini Lokasinya
- Libur Maulid Nabi, Dispar Gunungkidul Tambah PAD Setengah Miliar
- KPU Kulonprogo Dapat Usulan Penambahan Dapil untuk 2029 Jadi 6
- Pemkab Bantul Siapkan Infrastruktur Pendukung di Kawasan Selatan
- Jadwal Lengkap Bus DAMRI Bandara YIA, dari Jogja hingga Kebumen
Advertisement
Advertisement