Advertisement
Pemerintah Susun Masterplan Wisata Integrasi Borobudur, Jogja dan Prambanan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA- Pemerintah Pusat merumuskan integrated tourism master plan di kawasan Borobudur-Jogja-Prambanan. Langkah ini dilakukan salah satunya untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.
Direktur Industri, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Leonardo Teguh Sambodo mengatakan Pemerintah Pusat akan mempercepat pembangunan di 10 destinasi wisata prioritas yang ditetapkan. Salah satu kawasan destinasi yang prioritas poros Borobudur-Jogja-Prambanan.
Advertisement
"Pengembangan ini ditujukan untuk destinasi wisata yang dinilai siap, tujuannya untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan,” jelas Teguh usai bertemu Gubernur DIY Sultan HB X di Kepatihan, Jumat (8/2).
Saat ini, katanya, disusun integrated tourism master plan untuk membantu berbagai macam master plan yang disusun oleh pemerintah daerah agar terintegrasi dengan Pusat. Bappenas, katanya ingin menyatukan visi dalam pengembangan destinasi, sekaligus mengatur apa-apa saja kebutuhan untuk proses pengembangan destinasi wisata di daerah. "Master plan yang disusun ini nantinya berlaku selama 25 tahun ke depan. Ini akan menjadi rujukan semua pemangku kepentingan untuk pengembangan destinasi selanjutnya," jelasnya.
Menurut Teguh, perumusan master plan destinasi wisata prioritas Borobudur-Jogja-Prambanan merupakan titik awal untuk cakupan yang lebih luas. Pasalnya ada rencana untuk mengintegrasikan wisata di kawasan Jogja-Solo-Semarang (Joglo Semar). "Pengembangan infrastruktur mana yang paling efisien dan efektif, baik yang menunjang pergerakan wisatawan maupun yang bisa memberikan manfaat seimbang bagi kedua provinsi,” katanya.
Gubernur DIY Sri Sultan HB X mengatakan, master plan yang akan disusun mencakup Borobudur dan kawasan lain di sekitarnya. Artinya, kawasan yang akan ikut dikembangkan ialah DIY dan Jawa Tengah. Dalam perencanaan pengembangan dan penyusunan master plan ini tidak ada persoalan lagi antara DIY dengan Jawa Tengah karena tidak lagi bicara masalah geografis, tapi objek.
“Ini berarti, Borobudur plus Joglo-Semar, kira-kira begitu. Sekarang ini, bagaimana agar tidak hanya Borobudur saja yang tumbuh dan berkembang, tapi juga Jogja dan Jawa Tengah. Mulai dari infrastruktur, kelembagaan, pemasaran, termasuk bicara soal manajemen pengorganisasi, dan lain sebagainya,” imbuh Sultan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bus Terjun dari Jembatan kemudian Terbakar, 45 Orang Dilaporkan Tewas
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Harga Tiket KA Bandara YIA Hanya Rp20.000, Berikut Cara Memesannya
- Jadwal KA Bandara YIA Kulonprogo-Stasiun Tugu Jogja, Jumat 29 Maret 2024
- Jadwal Imsak dan Buka Puasa Wilayah Jogja dan Sekitarnya, Jumat 29 Maret 2024
- Jadwal Terbaru KRL Jogja Solo dan KRL Solo Jogja Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024
- Perayaan Paskah 2024, Tim Jibom Polda DIY Melakukan Sterilisasi Sejumlah Gereja di Jogja
Advertisement
Advertisement