Advertisement

Pesan Memperbanyak Kebaikan di Tahun Babi

Abdul Hamied Razak
Minggu, 17 Februari 2019 - 05:17 WIB
Sunartono
Pesan Memperbanyak Kebaikan di Tahun Babi Perayaan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) di Kampung Ketandan, Jogja. - Harian Jogja/Abdul Hamid Razak.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA- Semangat keberagaman dan hidup saling menghargai dalam kemajemukan suku bangsa harus terus dipelihara. Semangat toleransi dan cinta kasih yang diajarkan mantan Presiden Republik Indonesia ke 4, KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur jangan sampai meredup.

"Kami sangat berterima kasih dengan Gus Dur. Gus Dur sangat berjasa bagi komunitas dan etnis Tionghoa. Gus Dur berani menghilangkan segala bentuk diskriminasi, itu seorang pimpinan dalam mengayomi rakyatnya," kata Direktur PT Sido Muncul (tbk) Irwan Hidayat saat mengunjungi Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) di Kampung Ketandan, Jogja.

Advertisement

Bagi Irwan, peran Gusdur untuk menghapus stigma diskriminasi tidak hanya dirayakan oleh etnis Tionghoa saja tetapi juga seluruh bangsa Indonesia. Masyarakat hingga kini masih menjunjung tinggi nilai-nilai yang diajarkan Gus Dur itu. Terbukti, hingga kini perayaan Tahun Baru Imlek 2019 dan PBTY 2019 menjadi hal yang tidak terpisahkan dari budaya Indonesia secara keseluruhan.

Berkat jasa-jasa Gus Dur, katanya, setiap perayaan Imlek dia tidak lupa untuk mengirimkan kartu ucapan ke Yenny Wahid. Dia juga berharap tahun depan bisa mengajak Yenny untuk menghadiri perayaan PBTY. ''Tahun depan saya akan coba ajak Mbak Yenny untuk hadir ke dalam acara ini,'' katanya.

"Masyarakat masih banyak yang menjaga toleransi dan cinta terhadap tradisi dan budaya. Mulai batik, musik tradisional dan lainnya. Ini menunjukkan masyarakat sangat menjunjung toleransi dan kebersamaan dalam keberagaman," katanya.

Hal itu menjadi salah satu alasannya untuk selalu mendukung perayaan Imlek yang digelar oleh warga Tionghoa Jogja. Termasuk perayaan hari-hari besar keagamaan lainnya Irwan juga ikut mendukung dan merayakan. Perayaan Imlek, Idul Fitri, Natal dan lainnya. "Semangat yang terkandung di dalamnya itu yang saya rayakan,'' ujar Irwan.

Tahun Babi

Tahun Baru Imlek 2019 yang dikenal juga sebagai Tahun Babi. Irwan menyebut jika tahun Babi menjadi kesempatan untuk terus menyebar kebajikan dan memperbanyak berbuat amal. Tak pelak, di tahun ini pula dana Tanggung Jawab Sosial Perusahaan yang dipimpinnya juga dilipatgandakan. "Kalau setiap tahun sekitar Rp20 miliar, tahun ini dinaikkan menjadi Rp50 miliar untuk kegiatan-kegiatan dan bantuan sosial," ucapnya.

Sebelumnya, Gubernur DIY Sri Sultan HB X saat membuka PBTY XIV 2019 di Kampung Ketandan mengatakan unsur bumi dalam tahun babi tanah konon membawa aura kemurahan hati, solidaritas dan soliditas, dan introspeksi diri. Hal ini berpeluang menciptakan kedamaian, memperkokoh persatuan dan kesatuan. Mirip dengan budaya Tionghoa, dalam budaya Jawa, hakekat sifat ibu adalah mencerahkan jiwa, merekatkan persaudaraan, dan merekahkan harapan.

"Harapan kita sebagai bangsa, tentu agar penanda makrokosmos itu bisa dikonversi menjadi kaidah penuntun hidup dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru Kasus Korupsi Timah, Bos Maskapai Penerbangan Terlibat

News
| Sabtu, 27 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement