Advertisement
Pemda DIY Datangkan Alat Berat Anyar untuk Selesaikan Problem TPST Piyungan
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY sudah menyiapkan solusi untuk mengakhiri persoalan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan. Mulai Rabu (27/3/2019) besok, seluruh armada pengangkut sampah bisa beroperasi seperti sedia kala.
Kepala DLHK DIY Sutarto mengatakan langkah pertama yang ditempuh jawatannya adalah mendatangkan alat berat untuk mengatasi tumpukan sampah di TPST Piyungan. Alat berat baru didatangkan paling cepat pada Kamis (29/3/2019) dan paling lambat Jumat (30/3/2019). Alat berat anyar tersebut akan membuat jalur lintasan bagi armada agar bisa membuang sampah di dalam TPST dan tidak meluber ke luar.
Advertisement
“Tahun ini satu alat berat dulu. Sebab alat berat yang ada sudah lama, kalau terforsir suka macet. Tahun depan kami akan ajukan lagi karena pengadaan alat berat terbentur masalah pendanaan,” kata Sutarto saat dihubungi Harian Jogja melalui ponsel, Selasa (26/3/2019).
Sutarto mengatakan rencana perluasan TPST Piyungan masih dibahas, juga rencana penerapan teknologi yang pas untuk tempat pembuangan tersebut. Dia mengaku banyak menerima rekomendasi penerapan teknologi untuk mengelola sampah di Piyungan. Namun tidak semua rekomendasi tersebut pas diterapkan karena beberapa kasus sudah terbukti gagal.
“Ada juga rencana kerjasama pengelolaan Pemda DIY dengan swasta. Ini masih kami bahas. Mudah-mudahan tahun 2021 semuanya sudah kelar,” kata Sutarto
Yang paling penting saat ini adalah mengubah perilaku masyarakat untuk memiliah sampah sejak dari rumah. Pemilihan sampah tersebut harus dilakukan oleh masyarakat agar sampah yang dibuang ke TPST hanya berupa residu. “Sampai saat ini semua sampah yang dibuang berbagai jenis, organik dan nonorganik.”
Sementara, jalur khusus armada sampah agar terpisah dengan jalan yang biasa dilewarti warga baru bisa diusulkan tahun ini untuk diwujudkan pada 2020. Saat ini, jalut truk sampah masih sama dengan jalan perdesaan.
“Kami juga harus memperbaiki jalur drainase yang ada. Jadi jalannya nanti akan dibedakan dengan jalur warga. Walaupun sebenarnya jalur warga itu untuk armada sampah yang lewat,” kata Sutarto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Menjamurnya Kedai Kopi, Berkah bagi Perajin Gula Aren di Banyubiru Semarang
- Sambangi Kandang Madura Malam Ini, PSS Sleman Usung Misi Menjauh dari Degradasi
- Gedung Hubdam Kodam IV Diponegoro Semarang Terbakar, Ini Total Kerugian
- Kisah Sukses Umbul Pelem Klaten, dari Ladang Cenil sampai Jadi Wisata Favorit
Berita Pilihan
Advertisement
Suplemen Diet Jepang Akibatkan 100 Orang Dirawat dan Lima Orang Meninggal
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Harga Tiket KA Bandara YIA Hanya Rp20.000, Berikut Cara Memesannya
- Jadwal KA Bandara YIA Kulonprogo-Stasiun Tugu Jogja, Jumat 29 Maret 2024
- Jadwal Imsak dan Buka Puasa Wilayah Jogja dan Sekitarnya, Jumat 29 Maret 2024
- Jadwal Terbaru KRL Jogja Solo dan KRL Solo Jogja Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024
- Perayaan Paskah 2024, Tim Jibom Polda DIY Melakukan Sterilisasi Sejumlah Gereja di Jogja
Advertisement
Advertisement