Advertisement

Pemda DIY Datangkan Alat Berat Anyar untuk Selesaikan Problem TPST Piyungan

Abdul Hamied Razak
Selasa, 26 Maret 2019 - 22:17 WIB
Budi Cahyana
Pemda DIY Datangkan Alat Berat Anyar untuk Selesaikan Problem TPST Piyungan Tumpukan sampah di TPAS Piyungan, Kamis (19/4/2018). Saat ini volume sampah yang dibuang ke TPAS tersebut sudah hampir 600 ton per hari. Meningkat dari tahun lalu yang berkisar 450-500 ton per hari. - Harian Jogja/Ujang Hasanudin

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY sudah menyiapkan solusi untuk mengakhiri persoalan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan. Mulai Rabu (27/3/2019) besok, seluruh armada pengangkut sampah bisa beroperasi seperti sedia kala.

Kepala DLHK DIY Sutarto mengatakan langkah pertama yang ditempuh jawatannya adalah mendatangkan alat berat untuk mengatasi tumpukan sampah di TPST Piyungan. Alat berat baru didatangkan paling cepat pada Kamis (29/3/2019) dan paling lambat Jumat (30/3/2019). Alat berat anyar tersebut akan membuat jalur lintasan bagi armada agar bisa membuang sampah di dalam TPST dan tidak meluber ke luar.

Advertisement

“Tahun ini satu alat berat dulu. Sebab alat berat yang ada sudah lama, kalau terforsir suka macet. Tahun depan kami akan ajukan lagi karena pengadaan alat berat terbentur masalah pendanaan,” kata Sutarto saat dihubungi Harian Jogja melalui ponsel, Selasa (26/3/2019).

Sutarto mengatakan rencana perluasan TPST Piyungan masih dibahas, juga rencana penerapan teknologi yang pas untuk tempat pembuangan tersebut. Dia mengaku banyak menerima rekomendasi penerapan teknologi untuk mengelola sampah di Piyungan. Namun tidak semua rekomendasi tersebut pas diterapkan karena beberapa kasus sudah terbukti gagal.

“Ada juga rencana kerjasama pengelolaan Pemda DIY dengan swasta. Ini masih kami bahas. Mudah-mudahan tahun 2021 semuanya sudah kelar,” kata Sutarto

Yang paling penting saat ini adalah mengubah perilaku masyarakat untuk memiliah sampah sejak dari rumah. Pemilihan sampah tersebut harus dilakukan oleh masyarakat agar sampah yang dibuang ke TPST hanya berupa residu. “Sampai saat ini semua sampah yang dibuang berbagai jenis, organik dan nonorganik.”

Sementara, jalur khusus armada sampah agar terpisah dengan jalan yang biasa dilewarti warga baru bisa diusulkan tahun ini untuk diwujudkan pada 2020. Saat ini, jalut truk sampah masih sama dengan jalan perdesaan.

“Kami juga harus memperbaiki jalur drainase yang ada. Jadi jalannya nanti akan dibedakan dengan jalur warga. Walaupun sebenarnya jalur warga itu untuk armada sampah yang lewat,” kata Sutarto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Suplemen Diet Jepang Akibatkan 100 Orang Dirawat dan Lima Orang Meninggal

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 20:27 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement