Advertisement
Polres Bantul Kerahkan Pasukan Sampai ke TPS

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL –Polres Bantul menetapkan status siaga Bantul guna mengantisipasi adanya kerawanan saat Pemilu serta tindak kejahatan lainnya. Pengamanan dipertebal hingga sampai pada Tempat Pemungutan Suara (TPS).
“Menjelang Pilpres statusnya sudah kami tetapkan menjadi siaga, untuk semua kekuatan di Polres Bantul termasuk kami difungsi tertutup sekarang sedang menggunakan pakaian dinas yang artinya siap untuk mencergah semua gangguan keamanan,” kata Kasatreskrim Polres Bantul AKP Rudy Prabowo, Minggu (14/4/2019).
Advertisement
Ia menambahkan selama suasana Pemilu belum berakhir pihaknya akan terus melakukan patrol pada siang dan malam hari atau biasa disebut Patroli Kegiatan Kepolisian Yang Ditingkatkan (KKYD).
“Patroli tersebut biasanya kami lakukan pada jam-jam rawan antara pukul 11 malam hingga pukul 4 pagi,” lanjut Rudy.
Selain itu Polres Bantul juga akan melakukan pengamanan hingga ke seluruh TPS yang ada di Bantul dan juga titik-titik yang dianggap rawan gesekan antar partai politik telah dipetakan oleh pihaknya yang dibantu oleh TNI, Satpol PP, serta Linmas.
“Ingat, TNI dan POLRI siap mengamankan sampai di tingkat TPS, artinya kami akan menjaga seluruh pesta demokrasi hingga usai, tempat-tempat yang kami anggap rawan akan kami tingkatkan patrolinya,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kerugian Negara Akibat Kasus yang Menjerat Tom Lembong Rp194 Miliar
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting di Gunungkidul, Warga Diberikan Bantuan Indukan Ayam Petelur
- Jalur dan Titik Keberangkatan Trans Jogja Melewati Kampus, Sekolah, Rumah Sakit, dan Malioboro
- Ubur-ubur Sudah Bermunculan di Sejumlah Pantai Kulonprogo, Wisatawan Diminta Waspada
- Disnakertrans Bantul Alokasikan Anggaran JKK dan JKM untuk Masyarakat Miskin Esktrem
- Sekolah Rakyat di DIY Masih Kekurangan Guru, DPRD Nilai Terlalu Terburu-Buru
Advertisement
Advertisement