Advertisement
Lebaran, Pengamanan Jalur Wisata Gandeng Pokdarwis
Sejumlah kendaraan melintasi jalan dari dan menuju objek wisata Kalibiru, Kecamatan Kokap, Selasa (21/5/2019).-Harian Jogja - Jalu Rahman Dewantara
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Tahap pengamanan jalur wisata selama arus mudik dan balik Lebaran 2019 di Kulonprogo dimulai. Sebagai awalan, Dinas Perhubungan Kulonprogo telah berkoordinasi dengan instansi lain termasuk kepolisian dan kelompok sadar wisata (pokdarwis).
Kepala Dishub Kulonprogo Lucius Bowo Pristiyanto mengungkapkan instansinya telah berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata Kulonprogo dan Polres Kulonprogo terkait dengan pengamanan jalur wisata selama arus mudik dan balik Lebaran.
Advertisement
Dari kepolisian bakal mengerahkan jajaran polsek di masing-masing kecamatan yang memiliki jalur wisata. “Polres kebetulan sudah menyurati pokdarwis untuk membantu menangani kepadatan lalu lintas seperti di Kalibiru dan Pule Payung [Kecamatan Kokap]. Nanti teknisnya dipantau Polsek tetapi tidak berjaga di satu tempat karena harus keliling mengamankan lokasi lain,” ungkapnya, Selasa (21/5/2019).
Beberapa jalur wisata yang tergolong rawan kecelakaan berdasarkan pendataan Dishub di antaranya jalan menuju kawasan wisata Kalibiru dan Pulepayung di Kecamatan Kokap. Ada pula jalur menuju obyek wisata Kebun Teh Nglinggo, di Kecamatan Samigaluh. Lokasi-lokasi itu menjadi rawan kecelakaan karena faktor geografis yang naik turun.
Imbasnya, warga sekitar lokasi memiliki inisiatif membuat sejumlah rambu peringatan. Rambu swadaya ini biasanya berisi imbauan agar para pengendara kendaraan bermotor menggunakan gigi satu supaya kuat menanjak. Di samping pembuatan rambu swadaya, banyak warga membuka jasa pemadu jalan dan antar jemput menggunakan kendaraan pribadi.
Antoro, salah satu pekerja wisata di pintu masuk menuju objek wisata Kalibiru dan Pule Payung, mengatakan kepadatan arus lalu lintas wisatawan terutama untuk menuju Kalibiru kian meningkat. Ini terjadi sejak objek wisata berkonsep gardu pandang itu laris pada beberapa tahun lalu.
Kondisi ini membuat warga sekitar memanfaatkan situasi dengan menjadi pemandu jalan. Ada pula menjadi ojek musiman saat masa libur panjang tiba. Ini dilakukan selain untuk meraup pundi-pundi rupiah, sekaligus demi keselamatan wisatawan yang baru pertama kali berwisata di kawasan Kalibiru dan sekitarnya.
Harganya bervariasi ada yang Rp40.000 sampai Rp50.000. Tiap harinya ada sedikitnya 200 kendaraan menuju Kalibiru. “Jumlah ini akan meningkat saat akhir pekan dan liburan. Bahkan pernah sampai 6.000 an dalam satu hari, itu terjadi pas Lebaran tetapi dua atau tiga tahun lalu,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Lima Darurat! Militer Peru Atasi Kriminalitas dan Demo Gen-Z
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Lumbung Mataraman Bendung Semin Bakal Dilengkapi Drone Pertanian
- Bantul Siapkan Masa Transisi Menuju Proyek PSEL di 2027
- Jadwal Layanan SIM Corner di Jogja Hari Ini, Kamis 23 Oktober 2025
- Penanganan Kemiskinan di Kota Jogja Harus Sentuh Akar Masalah
- Sudah Dipasang 177 Titik, Kulonprogo Masih Kekurangan 15.800 Unit LPJU
Advertisement
Advertisement



