Advertisement
Produk Unggulan Diminati di Gunungkidul Expo 2019, Transaksi Capai Rp267 Juta

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Sejumlah produk kerajinan unggulan seperti tas kulit, batik, dan kain lurik yang dipamerkan di ajang Gunungkidul Expo 2019 laris diserbu pengunjung. Berdasar data Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Gunungkidul, selama empat hari pameran mulai Kamis hingga Minggu (13-16/6/2019), nilai transaksi mencapai Rp267 juta.
Kepala Disperindag Gunungkidul, Johan Eko Sudarto, mengatakan jajarannya tidak menentukan target pengunjung maupun nilai transaksi selama pelaksanaan Gunungkidul Expo 2019. Menurutnya, yang terpenting dalam acara ini yakni para pelaku industri kecil menengah (IKM) di Bumi Handayani dapat mengenalkan produk-produk unggulan yang mereka hasilkan. "Produk yang dipamerkan berasal dari sektor industri dan kerajinan berbasis potensi lokal," ujarnya saat ditemui Harian Jogja di sela-sela penutupan pameran yang digelar di Gedung Serbaguna Siyono, Playen, Minggu (16/6/2019). Pameran tahun ini diikuti 120 pelaku IKM. Selama pameran, jumlah pengunjung yang datang mencapai 6.000 orang.
Advertisement
Johan menjelaskan apabila produk sudah mulai dikenal masyarakat, maka pasar akan terbentuk dengan sendirinya. Untuk pengembangan, para pelaku usaha harus terus membangun jaringan yang berkelanjutan. "Efeknya seperti itu," katanya.
Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Gunungkidul, Yuniarti Ekoningsih, menjelaskan beberapa hal yang menyebabkan turunnya pemasukan dalam Gunungkidul Expo dibanding pelaksanaan tahun sebelumnya yakni acara digelar bersamaan dengan Hari Raya Idulfitri dan tahun ajaran baru, di mana orang tua lebih mengutamakan kebutuhan untuk membiayai sekolah putra-putri mereka dibandingkan berbelanja. "Kemungkinan uangnya dipakai untuk bayar anaknya masuk sekolah," ucapnya. Menurut Yuniarti, pada event Gunungkidul Expo 2018 nilai transaksi mencapai Rp900 juta.
Dijelaskan Yuniarti, berdasar penilaian panitia, lomba antar IKM dimenangkan stan Batik Cangkring, peringkat kedua Dapur Flanel, peringkat ketiga IKM Desa Purwodadi. “Untuk juara harapan satu diraih Tim Craft dan Chentaly, juara harapan dua Art Jogja, juara harapan ketiga GKGK Production, juara harapan empat MKKS SLB se-Gunungkidul, dan juara harapan lima Jagad Blangkon,” katanya.
Seorang penjaga stan Batik Cangkring, Tuti Suparti, mengatakan selama even berlangsung stan yang dia kelola mampu menjual enam item batik. "Tergantung jenisnya tapi harga termurah mulai dari Rp400.000 sampai Rp500.000 ," ucap Tutik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Destinasi Kepulauan Seribu Ramai Dikunjungi Wisatawan, Ini Tarif Penyeberangannya
Advertisement
Berita Populer
- Pembangunan Tol Jogja-Solo Ruas Trihanggo-Junction Sleman Dipercepat
- Jenazah Kolonel Antonius Hermawan Korban Ledakan Amunisi Dibawa ke Pakem Sleman Siang Ini
- 77 Anak di Gunungkidul Berminat Masuk Sekolah Rakyat, Tahapan Seleksi Tinggal Tunggu Pengumuman
- Ketua DPP PDIP Djarot Syaiful Hidayat Gembleng Kader 3 Pilar PDI Perjuangan Kota Yogyakarta
- Serap Gabah 111 Ribu Ton, Bulog Kanwil Jogja Sewa Gudang Tambahan
Advertisement