Advertisement

Hampir Sebulan, Nelayan Masih Belum Bisa Melaut

Fahmi Ahmad Burhan
Minggu, 23 Juni 2019 - 15:17 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Hampir Sebulan, Nelayan Masih Belum Bisa Melaut Perahu-perahu nelayan diparkir di pinggir Pantai Congot pada Sabtu (22/6/2019). Nelayan tidak berani melaut karena gelombang masih tinggi. - Harian Jogja/Fahmi Ahmad Burhan

Advertisement

Harianjogja.com, TEMON--Sudah hampir sebulan nelayan di Pantai Congot terpaksa menepikan perahunya karena tidak melaut. Kondisi cuaca dan tingginya gelombang menjadi penyebabnya.

Ketua Kelompok Nelayan Bogowonto Pantai Congot, Bambang Sutrisno mengatakan pada Senin (17/6/2019) lalu, nelayan Pantai Congot berencana akan melaut, namun cuaca belum baik dan gelombang masih dianggap tinggi.

Advertisement

"Saat ini karena kondisi belum stabil jadinya kami belum melaut," ujar Bambang pada Sabtu (22/6/2019). Ia menuturkan, nelayan di Pantai Congot tersebut belum melaut sejak pertengahan puasa lalu.

"Nanti kalau kondisi sudah stabil kami melaut lagi. Sekarang belum berani. Sudah hampir sebulan tidak melaut," tutur Bambang. Ia bercerita, saat nelayan tidak melaut, banyak yang mengandalkan sampingan.

Pekerjaan sampingan yang digarap nelayan bermacam hal diantaranya menjadikan perahu mereka sebagai perahu wisata mengantarkan pengunjung yang mau berwisata ke Hutan Mangrove, ada yang bertani, kuli bangunan, ada juga yang mengandalkan pengadilan istrinya berjualan di pantai.

Nelayan lainnya, Suroto mengaku pada sebelumnya waktu nelayan tidak melaut hanya sebentar saja. Sedangkan saat sekarang, karena tingginya gelombang bertahan lama, nelayan pun hampir sebulan tidak berani melaut.

Saat tidak melaut, Suroto bersama rekan nelayan lainnya memanfaatkan waktu nganggur perahunya untuk mengantar wisatawan yang mau berkunjung ke Hutan Mangrove. "Tapi sekarang operasinya hanya Sabtu dan Minggu saja," ucapnya.

Dalam dua harinya itu ia bisa mendapatkan penghasilan sebanyak Rp500.000. Dibanding pada tiga tahun silam saat perahu wisata pertama kali dioperasikan, pendapatan nelayan dari jasanya mengantarkan wisatawan itu cenderung menurun. Pada awal beroperasi, ia bahkan bisa mendapatkan penghasilan dari mengantar wisatawan itu sebanyak Rp1 juta dalam satu harinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement