Advertisement
Antisipasi Penyebaran Penyakit, Hewan Peliharaan Wajib Divaksin

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL–Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul meminta masyarakat untuk berhati-hati terkait dengan potensi penularan penyakit hewan kepada manusia. Potensi penyebaran tidak hanya pada antraks, namun juga ada rabies hingga flu burung.
Kepala Seksi Kesehatan Veteriner Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul, Retno Widiastuti mengatakan, kasus suspect antraks yang menyerang manusia di Dusun Grogol IV, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo hasilnya negatif. Hasil ini tidak serta merta kewaspadaan terhadap penularan penyakit dari hewan ke manusia menghilang. Pasalnya, potensi tersebut harus terus diwaspadai.
Advertisement
Menurut dia, selain antraks potensi penyebaran penyakit yang harus diwaspadai adalah flu burung dan rabies. Dari sisi kasus sejak beberapa tahun lalu tidak ada temuan, tetapi DPP terus berusaha mensosialisasikan agar dilakukan antisipasi agar tidak ada penularan.
Retno mencontohkan untuk antisipasi rabies setiap tahun jajarannya memberikan vaksin antirabies terhadap hewan peliharaan seperti anjing, kucing dan kera. Selain itu, juga dilakukan pendataan terkait dengan jumlah populasi hewan yang berpotensi menyebarkan rabies.
Data sementara yang berhasil dikumpulkan, jumlah anjing mencapai 2.183 ekor, kucing 6.983 ekor dan kera sebanyak 436 ekor. Menurut dia, pendataan hanya dilakukan terhadap hewan yang dipelihara manusia. “Untuk yang liar kami kesulitan sehingga tidak didata,” katanya saat ditemui Minggu (23/6/2019).
Menurut dia, pencegahan rabies bisa dilakukan dengan memberikan vaksi secara rutin setiap satu tahun sekali. Pemberian suntikan ini diklaim ampuh untuk mencegah penularan penyakit zoonosis itu. “Kalau rutin divaksin maka tidak mungkin menjadi sumber penyakit. Oleh karennya, kami minta kepada pemilik hewan untuk rutin memberikan vaksin agar terhindar dari penularan karena penyakit rabies tidak bisa disembuhkan,” katanya.
Kepala DPP, Bambang Wisnu Broto, mengatakan jajarannya rutin memberikan vaksin terhadap hewan-hewan peliharaan. Namun demikian, dikarenakan jumlah anggaran yang terbatas tidak bisa menjangkau seluruh populasi hewan yang dipelihara.
Bambang menjelaskan untuk rabies Gunungkidul masuk daerah yang bebas kasus. Namun antisipasi penularan tetap harus dilakukan sehingga predikat bebas bisa terus dipertahankan. “Upaya pencegahan dengan rutin memberikan vaksin. Penyakit ini harus diantisipasi karena setiap orang yang tertular rabies akan mati karena tidak ada obatnya. Jadi bukan hal yang main-main,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Pemadaman Listrik di Jogja dan Sekitarnya Hari Ini, Sabtu 5 Juli 2025, Cek Lokasi Terdampak di Sini
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 5 Juli 2025: Job Fair di Jogja, Program 3 Juta Rumah, Kampung Nelayan Merah Putih di DIY
- Jadwal Angkutan KSPN Sinar Jaya dari Malioboro ke Pantai parangtritis Bantul dan Pantai Baron di Gunungkidul
- Pengurus di 75 Koperasi Merah Putih Wilayah Bantul Mengikuti Pelatihan
- Jadwal Penerbangan Rute Jogja ke Karimunjawa, Harga Tiket Rp1 Jutaan
Advertisement
Advertisement