Advertisement
Pemkab Kulonprogo Kejat Target Revitalisasi 6 Pasar Tahun Ini

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Pemerintah Kabupaten Kulonprogo mengejar target penyelesaian revitalisasi enam pasar tahun ini. Sebagian pasar akan selesai pada pertengahan tahun sedangkan sisanya di akhir tahun.
Kepala Bidang Pengelolaan Pasar Daerah Dinas Perdagangan Kulonprogo Slamet Riyadi mengungkapkan tahun ini instansinya menargetkan penyelesaian enam revitalisasi pasar. Sebanyak dua proyek berupa revitalisasi skala besar sedangkan empat lainnya hanya penambahan beberapa fasilitas.
Advertisement
Untuk dua pasar yang direvitalisasi skala besar yakni Pasar Jagalan dan Pasar Samigaluh sedangkan empat pasar lainnya yaitu Pasar Bendungan, Niten, Kranggan dan Pripih hanya diberikan tambahan fasilitas seperti penyempurnaan drainase dan penambahan kontainer sampah.
“Semua sudah berjalan (revitalisasi). Kalau untuk Pasar Jagalan dan Samigaluh mungkin September sampai November baru selesai. Kalau yang empat lainnya pada Agustus ini bisa selesai,” tutur Slamet kepada Harian Jogja, Senin (1/7).
Dana revitalisasi pasar bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kulonprogo dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Untuk keempat pasar yang hanya ditambahi fasilitas menggunakan APBD saja tetapi untuk Pasar Jagalan dan Samigaluh ditambahi pendanaan dari DAK. Karena itu, Pemkab perlu mengusulkan rencana perbaikan Jagalan dan Samigaluh dulu ke Pemerintah Pusat sebelum akhirnya disetujui.
Anggaran yang dikeluarkan untuk revitalisasi Pasar Jagalan yaitu Rp2,4 miliar, untuk Pasar Samigaluh yaitu Rp895 juta sedangkan untuk empat pasar lain, anggaran yang dikeluarkan Pemkab masing-masing pasar berkisar pada Rp100 juta sampai Rp200 juta.
Selain dengan revitalisasi enam pasar, Disdag tahun ini juga berupaya meningkatkan kualitas Pasar Wates untuk menopang kebutuhan masyarakat luas dalam menyambut Yogyakarta International Airport (YIA).
Menurut Kepala Disdag Kulonprogo Iffah Mufidati, saat ini di Kulonprogo dari 30 pasar yang dikelola Pemkab, hanya Pasar Sentolo saja yang sudah berstandar nasional (SNI). Di Pasar Sentolo, ada berbagai macam kriteria seperti adanya ruang laktasi. “Di Pasar Wates diupayakan agar ada ruang laktasi,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali: 4 Penumpang DItemukan Meninggal Dunia, 38 Orang Hilang
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Pelatih PSIM Jogja Van Gastel Soroti Perbedaan Sepak Bola Indonesia dan Belanda, Singgung Pembinaan Usia Dini
- Masih Ada Sekolah Negeri Kekurangan Siswa di Kota Jogja, Hasto Wardoyo Upayakan Peningkatan Kualitas
- Tol Jogja-Solo Ruas Klaten-Prambanan Resmi Dibuka, Jasamarga Pastikan Telah Mengantongi Sertifikat Laik Operasi
- Lowongan Kerja PMI DIY: Ini Formasi dan Syarat Pendaftarannya
- Kemarau Basah Bikin Jasa Pengiriman Air di Gunungkidul Sepi Orderan
Advertisement
Advertisement