Advertisement
Gaungnya Masih Kurang, DIY Ditantang Kembangkan Pusat Industri Kreatif

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL--Kementerian Perdagangan menantang Pemda DIY untuk segera membangun Jogja Creative Industry Center (CIC) atau pusat pengembangan industri kreatif seperti yang ada di Bali. Sebab potensi ekonomi kreatif DIY cukup besar, namun gaungnya secara nasional masih kurang.
“Saya tantang CIC tidak hanya di Bali tapi di Jogja. Silahkan Pemda menyiapkan lahannya, kami akan membantu memfasilitasi melalui DAK [Dana Alokasi Khusus). Dua tahun lagi harus sudah terbangun,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih, seusai membuka acara Creative Talk bagi pelaku start up dan pengusaha muda DIY di Sangkring Art Space Bantul, Selasa (9/7/2019).
Advertisement
Gati mengatakan DIY memiliki banyak potensi pengembangan industri kreatif, bahkan di DIY juga ada sekolah industri kulit, ada balai batik, dan balai kulit. Gati juga melihat sejumlah hasil kerajinan di Bali bahan bakunya berasal dari Jawa, salah satunya dari Kotagede.
Selain itu DIY juga menjadi salah satu daerah penyumbang produk domestik bruto (PDB) ekonomi kreatif terbesar nasional, yakni mencapai 16,12% dari total 922,59 triliun berdasarkan survei khusus ekonomi kreatif pada 2016 lalu. survei dilakukan lima tahunan. Menurut Gati kontribusi terbesar ekonomi kreatif ada pada tiga sektor, yakni kuliner, fesyen dan kerajinan.
Sementara jumlah pengusaha muda berusia di bawah 30 tahun masih relatif rendah di Indonesia. Hanya sekitar 10,68% dari total pengusaha ekonomi kreatif sebanyak 8,2 juta orang. Sementara sisi lain 2030 mendatang Indonesia akan mengalami bonus demografi dimana penduduk usia produktif 20-39 tahun mencapai 88,064.800 jiwa. “Ini perlu dipersiapkan pengusaha-pengusaha muda yang nantinya akan bisa mengambil peluang,” kata Gati.
Gati juga menyoroti besarnya PDB ekonomi kreatif di DIY, namun gini rasionya atau ketimpangan masih cukup tinggi mencapai 0,42, lebih tinggi dari rata-rata nasional 0,3. Menurut dia, hal tersebut menjadi persoalan yang perlu diselesaikan, salah satunya dengan menciptakan lapangan pekerjaan dan membuat wirausaha-wirausaha baru.
Ia menyatakan Kemenperin saat ini juga tengah mempersiapkan pengusaha-pengusaha muda bidang ekonomi kreatif melalui Bali Center Industry Creative, salah satunya program Creative Business Incubator. Kegiatan tersebut diikuti 100 pengusaha muda dan pelaku industri kreatif muda di DIY dengan melibatkan Pemda DIY, Pemkab Bantul, praktisi ekonomi kreatif, dan akademisi. Acara serupa juga digelar di Bandung, Makasar, Surabaya, dan Bali.
Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Aris Eka Nugraha yang hadir dalam kesempatan tersebut menyatakan Jogja sebenarnya mampu bersaing dengan Bali dan Jakarta karena DIY merupakan pusatnya kreatifitas dengan daya dukung yang cukup banyak dari potensi budaya, pendidikan, dan sebagainya. Ia juga berharap dalam waktu dekat Jogja memiliki bangunan CIC.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Hari Ini, KPK Kembali Periksa Mantan Kepala Bea Cukai Yogyakarta
Advertisement

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Caleg Bagi-Bagi Doorprize dan Sembako, Ini yang Dilakukan Bawaslu Jogja
- Warga Mantrijeron Panen Satu Ton Kompos dari Biopori Jumbo
- Dinilai Rawan, Bawaslu DIY Awasi Ketat Distribusi Surat Suara
- Ikut Waspadai Munculnya Kasus Pneumonia, Ini yang Dilakukan Dinkes DIY
- Pemkot Jogja Sabet Predikat Sangat Baik pada Anugerah Meritokrasi KASN 2023
Advertisement
Advertisement