Advertisement
Kabupaten Sleman Hidupkan Kebudayaan yang Hampir Punah
Ilustrasi kebudayaan - Harian Jogja/Jalu Rahman Dewantara
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN--Dalam rangka menjaga nilai adat, tradisi, dan seni serta memajukan kebudayaan, Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman, menyelenggarakan pembinaan lembaga penggiat seni dan sanggar.
"Revitalisasi adalah menghidupkan kembali objek pemajuan kebudayaan yang telah atau hampir musnah," kata Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman Aji Wulantara di Sleman, Jumat (12/7/2019).
Advertisement
Revitalisasi sebagaimana yang diamanatkan dalam UU No. 5/2017 tentang Pemajuan Kebudayaan pasal 26 ayat (3), menurut dia, antara lain dilakukan dengan menggali atau mempelajari kembali berbagai data objek pemajuan kebudayaan dan/atau objek pemajuan kebudayaan yang telah atau hampir musnah yang ada di dalam maupun luar negeri.
"Kemudian mewujudkan kembali objek pemajuan kebudayaan yang telah atau hampir musnah dan mendorong kembali penggunaan objek pemajuan kebudayaan yang telah atau hampir musnah," katanya.
BACA JUGA
Dalam upaya memajukan kebudayaan, ia menjelaskan, Dinas Kebudayaan Sleman menggunakan Dana Keistimewaan tahun 2019 untuk memfasilitasi sanggar untuk menggelar pementasan kesenian.
"Dua Sanggar di Kabupaten Sleman yang memperoleh fasilitas pembinaan sanggar ini adalah Sanggar Sekar Djagad dan Sanggar Budaya Wijaya kusuma," katanya.
Aji mengatakan, fasilitasi tersebut ditujukan untuk memopulerkan seni tradisional kerakyatan dan modern di kalangan masyarakat.
"Selain itu juga untuk menggali potensi sumber daya manusia (SDM) bidang seni, serta kelompok-kelompok atau sanggar seni," katanya.
Sanggar yang mendapat dukungan sudah menggelar pementasan.
Sanggar Budaya Wijaya Kusuma di Padukuhan Grogol, Margodadi, Seyegan, menggelar pentas seni Maguyu-uyu, Tari Persembahan, Tari Putri Wijaya Kusuma, Rampak Putra Wijaya Kusuma, Pethilan Kethoprak, dan Campursari Putra Sekar Sumawur.
Padepokan Sekar Djagad, Mutihan, Madurejo, Prambanan, sudah mementaskan Wayang Orang Pakeliran (Sengkuni Gugur), Rampak Kendang Cikrak, Klanthang Mimis, dan Sendratari Siswa SMKI Yogyakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Puncak Supermoon 5 November 2025, Waktu Terbaik dan Tips Menyaksikan
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal SIM Keliling di Bantul, Kamis 30 Oktober 2025
- Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Kamis 30 Oktober 2025
- Begini Perjuangan Petugas Intake Jogja Jaga Suplai Air di Musim Hujan
- Jadwal SIM Keliling di Gunungkidul Hari Ini, Kamis 30 Oktober 2025
- BPBD Kota Jogja Siaga 24 Jam Hadapi Cuaca Ekstrem Musim Hujan
Advertisement
Advertisement



