Advertisement
Sungai Dikuras, Ribuan Ha Sawah Terganggu

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Kantor Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Kulonprogo mencatat ada sekitar 1.087 hektare (ha) lahan pertanian yang terganggu aktivitas pengurasan Kali Serang yang mesti menutup Bendung Pekik Jamal sejak 15 Juni 2019.
Kepala Bidang Sumber Daya Air DPUPKP Kulonprogo Hadipriyanto menuturkan penutupan Pekik Jamal membuat ketersediaan air bagi petani terganggu. Ada dua desa yang lahan sawahnya terganggu, yakni Karangwuni, Kecamatan Wates dan Pleret, Kecamatan Panjatan.
Advertisement
“Petani yang terdampak sebelumnya sudah diberi sosialisasi tetapi tetap saja ada petani yang terlambat tanam. Sawah yang semestinya tinggal menunggu panen malah mulai ditanami,” ungkapnya, Kamis (11/7/2019).
DPUPKP mengira semua petani tinggal masuk musim tanam ketiga dengan menanam palawija yang tidak terlalu membutuhkan ketersediaan air dari irigasi. Untuk mengatasi permasalahan dampak ketersediaan air di dua desa tersebut, akan ada koordinasi lebih lanjut dengan Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo.
Kepala DPUPKP Kulonprogo Gusdi Hartono mengungkapkan pengurasan aliran Sungai Serang dan penutupan Pekik Jamal dilakukan untuk memperbaiki tanggul yang jebol saat banjir pada Maret lalu.
Perbaikan tanggul sempat dilakukan setelah banjir surut namun hanya perbaikan sementara saja.
“Rencananya penutupan [Pekik Jamal] sampai akhir tahun. Sudah disosialisasikan kepada warga dan petani pengguna air. Mereka sudah setuju proyek ini,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Bahas Isu Jual-Beli Pulau Bersama Komisi II DPR RI, Menteri ATR/Kepala BPN Tegaskan Tanah di Indonesia Tidak Bisa Dimiliki Asing
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Libur Panjang 1 Sura, Penumpang KA Jarak Jauh di Daop 6 Jogja Melonjak 20 Persen
- Sambut Positif Putusan MK Terkait Pemisahan Pemilu Nasional dan Lokal, KPU DIY: Kurangi Beban Teknis
- Kelurahan Kadipaten Jogja Gencarkan Penggunaan Biopori Demi Kurangi Sampah Organik
- Pelajar Jogja Isi Liburan Sekolah dengan Lestarikan Budaya Jawa, Belajar Geguritan hingga Aksara Jawa
- Puluhan Warga Gunungkidul Ingin Bekerja di Luar Negeri, Taiwan Jadi Tujuan Favorit
Advertisement
Advertisement