Advertisement

Irigasi Pertanian Andalkan Pompa saat Kemarau

Fahmi Ahmad Burhan
Sabtu, 13 Juli 2019 - 06:07 WIB
Galih Eko Kurniawan
Irigasi Pertanian Andalkan Pompa saat Kemarau Pengendara sepeda motor melintas di Bendung Pekik Jamal, Desa Bojong, Kecamatan Panjatan, Jumat (12/7/2019). Bendung Pekik Jamal ditutup untuk menguras aliran Sungai Serang dari 15 Juni lalu karena keperluan perbaikan tanggul.- Harian Jogja - Fahmi Ahmad Burhan

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Pengurasan Sungai Serang dengan menutup Bendung Pekik Jamal membuat sebagian wilayah pertanian warga terdampak. Pemerintah Kabupaten Kulonprogo menanggulangi kekurangan air bagi petani dengan pompa.

Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulonprogo Hadipriyanto menuturkan setelah berkoordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan, instansinya akan menggunakan pompa air untuk pertanian di wilayah sekitar Pekik Jamal.

Advertisement

Petani di sekitaran Pekik Jamal biasa teraliri irigasi saat musim kemarau. Namun, saat ini Bendung Pekik Jamal ditutup untuk menguras Sungai Serang yang diperbaiki tanggulnya karena jebol diterjang banjir.

“Untuk kebutuhan petani di sekitar Pekik Jamal akan digunakan pompa sementara untuk Pengasih barat itu disuplai dari Waduk Sermo,” ujarnya, Jumat (12/7/2019). Setidaknya ada sebagian wilayah pertanian di dua desa yang terdampak karena penutupan Pekik Jamal, yaitu Desa Karangwuni, Wates, dan Desa Pleret, Panjatan.

Untuk mengatasi kekurangan air dari sebagian petani tersebut DPUPKP akan memompa air dari sungai guna mencukupi kebutuhan air bagi sawah petani. Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo, Tri Hidayatun, mengatakan memasuki musim kemarau dinasnya sudah memberikan tiga pompa untuk ketersediaan air petani.

Penambahan pompa dimungkinkan ketika petani sudah kekurangan air. Dari 2013 sampai saat ini, total bantuan pompa pada petani yang sudah diberikan yaitu 184 unit. “Untuk masalah kekeringan terus dipantau. Ketersediaan air sangat diperlukan petani karena menjadi faktor penentu produksi padi nantinya,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kejagung Bongkar Kasus Korupsi PT Timah Menyeret Harvey Moeis, Ini Komentar Kementerian BUMN

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 19:07 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement