Advertisement

Harga Cabai Tembus Rp62.000/Kg

Kiki Luqmanul Hakim (ST16).
Minggu, 14 Juli 2019 - 04:17 WIB
Bhekti Suryani
 Harga Cabai Tembus Rp62.000/Kg Ilustrasi cabai - Reuters

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL – Harga cabai terus merangkak naik sepekan terakhir menembus hingga Rp62.000 per kilogram (kg). Kenaikan harga dinilai menguntungkan petani namun merugikan pedagang dan konsumen.

Salah satu pedagang pasar tradisional di Bantul, Sri, mengatakan kenaikan harga cabai terjadi secara bertahap. Dua hari lalu kata dia harga cabai bahkan sempat menyentuh Rp62.000 per kilogram. Sedangkan sebulan sebelumnya harga cabai hanya Rp25.000 per kilogram.

Advertisement

Sri mengatakan kenaikan harga terjadi pada segala jenis cabai. Mulai dari cabai rawit, lalapan dan keriting seharga Rp60.000 per kilogram saat ini.

“Kenaikan harga juga terjadi dari tengkulak untuk mendapatkan satu kilogram cabai, di tengkulak dihargai Rp58.000 per kilogram. Kalau kulakannya sudah segitu, kami jualnya ya jadi Rp60.000," kata Sri kepada Harian Jogja, Jumat (12/7/2019).

Tingginya harga di tengkulak dikeluhkan Sri, karena harus merogoh kocek lebih dalam untuk mendapatkan komoditas tersebut. Kenaikan harga cabai kata dia turut berdampak pada turunnya permintaan dari konsumen. Selama seminggu terakhir Sri hanya mampu menjual rata-rata lima kilogram per hari.

Saat harga normal, Sri mampu menjual hingga tujuh kilogram per hari. "Solusinya saya kurangi juga kulakannya, supaya yang busuk tidak banyak," kata dia.

Sedangkan untuk komoditas lainnya, seperti bawang belum ada kenaikan berarti. Sri mengatakan untuk bawang putih stabil di harga Rp32.000 per kilogram dan bawang merah Rp30.000 per kilogram.

‎Kepala Dinas Pertanian Pangan Keluatan dan Perikanan Kabupaten Bantul, Pulung Haryadi, mengatakan harga cabai rawit merah dan cabai keriting yang tinggi sebenarnya sesuai dengan harapan petani namun demikian bagi pemilik warung makan atau pedagang lesehan akan mengeluh karena tingginya harga cabai.

"Ya petani memang untung namun di sisi lain banyak konsumen yang mengeluh," kata Pulung. Menurut Pulung naiknya harga dikarenakan minimnya pasokan dari petani akibat pengaruh cuaca. Selain itu kata dia, panen raya cabai di tingkat petani juga minim. "Tidak ada panen [panen raya] cabai saat ini. Jadi petani yang tanam cabai dan panen saat ini tentu mendapatkan untung yang banyak," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

BKKBN-TNI AD Kolaborasi Membangun Sumber Air Bersih Guna Turunkan Stunting

News
| Kamis, 25 April 2024, 18:27 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement