Advertisement
Program Ayunda Simenik Makan Sego Ceting Dini Raih Top 99
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL–Pemkab Gunungkidul meraih Top 99 Inovasi Layanan Publik di 2019. Penghargaan ini diraih berkat adanya program Ayo Tunda Usia Menikah Mengawali Gerakan Semangat Gotong Royong Mencegah Stunting (Ayunda Simenik Makan Sego Ceting) yang dikembangkan oleh UPT Puskesmas II Gedangsari.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul, Dewi Irawaty, mengatakan inovasi layanan publik ini bermula pada keprihatinan atas banyaknya kasus pernikahan dini di Kecamatan Gedangsari. Untuk pencegahan di 2013 dikembangkan program Ayo Cegah Usia Menikah (Ayunda Simenik). Program ini dijalankan dengan harapan dapat mencegah pernikahan dini.
Advertisement
Program ini, kata Dewi, mulai memberikan dampak positif karena pernikahan dini di Gedangsari dapat dikurangi. Meski berhasil ditekan, permasalahan baru muncul yakni ditemukan banyaknya anak yang lahir stunting. Oleh karena itu, program Ayunda Simenik dikembangkan dan ditambah dengan upaya pencegahan stunting. “Programnya jadi Ayunda Simenik Makan Sego Ceting,” kata Dewi kepada wartawan, Jumat (19/7/2019).
Dia menjelaskan program ini merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan. Pasalnya, dengan program penundaan pernikahan ini memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang usia pernikahan yang ideal. Harapannya dengan menikah di usia ideal maka dapat memberikan dampak terhadap pengurangan risiko angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB) hingga masalah bayi stunting.
“Menikah di usia ideal banyak memberikan manfaat, salah satunya kesehatan reproduksi lebih siap. Jadi dengan program ini memberikan efek domino karena dengan pencegahan pernikahan dini juga bisa berpengaruh terhadap pengurangan angka kelahiran stunting,” ujarnya.
Bupati Gunungkidul, Badingah, mengapresiasi program Ayunda Simenik Makan Sego Ceting yang dikembangkan. Pasalnya dengan program ini bisa masuk Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2019.
Menurut dia pemberian penghargaan ini diharapkan menjadi motivasi di lingkup Pemkab Gunungkidul untuk terus peningkatan kualitas layanan. Jangan sampai penghargaan yang diberikan membuat para pegawai terlena dan justru menurunkan kualitas kinerja. “Penghargaan yang diberikan harus menjadi motivasi untuk menjadi lebih baik. Yang jelas, upaya pencegahan pernikahan dini dan pengurangan stunting harus terus dilakukan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kubu Anies & Ganjar Minta MK Panggil Sejumlah Menteri, Kubu Prabowo Ajukan Megawati
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Dukung Kelestarian Lingkungan, Pemda DIY Mulai Terapkan Program PBJ Berkelanjutan
- BREAKING NEWS: Gempa Bumi Magnitudo 5 Guncang DIY, Ini Lokasi Pusatnya
- Masjid di DIY Menerima Dana Zakat Mal yang Dihimpun dari Para Dokter
- Gelar Rakerda, BKKBN DIY Optimalkan Target Program Bangga Kencana
- Harga Tiket KA Bandara YIA Hanya Rp20.000, Berikut Cara Memesannya
Advertisement
Advertisement