Advertisement
Tommy-Shinta Nakhodai AJI Yogyakarta

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Tommy Apriando dan Shinta Maharani terpilih sebagai ketua dan sekretaris Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta periode 2019-2022. Pemilihan dalam acara Konferensi Kota (Konferta) AJI Kota itu digelar Sabtu (3/8/2019) di Studio Audio Visual Puskat, Sleman.
Tommy Apriando dan Shinta Maharani mengalahkan pasangan Furqon Ulya Himawan dan Andreas Tri Pamungkas dengan perolehan suara 12 suara dari total 20 suara yang mengikuti pemilihan.
Advertisement
Tommy Apriando merupakan jurnalis Mongabay Indonesia sekaligus penulis lepas untuk media Chinadialogue. Ia sebelumnya menjabat Koordinator Divisi Advokasi AJI Yogyakarta periode 2015-2019.
Sedangkan Shinta Maharani merupakan jurnalis Majalah Tempo sekaligus penulis lepas untuk Vice, yang sebelumnya menjabat Koordinator Divisi Pendidikan AJI Yogyakarta. Sebelum di Tempo, Shinta mengawali karier jurnalistiknya di Harian Jogja dan sempat berlabuh sementara di Perum LKBN Antara Biro Yogyakarta.
Tommy Apriando mengatakan, peningkatan kapasitas keanggotaan AJI Yogyakarta menjadi tugas utamanya ke depan demi perbaikan kualitas jurnalisme yang lebih baik. "Selain memperkuat jaringan dengan lembaga lain," kata Tommy, Jumat.
Selain itu AJI Yogyakarta akan fokus mewujudkan visi misi AJI. "Tentang profesionalisme jurnalis, kesejahteraan hingga mendorong kemerdekaan pers, " papar Shinta Maharani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Menteri Nusron Ajak Kepala Daerah Se-Sulawesi Berbagi Tanggung Jawab Selesaikan RDTR
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Ratusan Ribu Penerima Bansos Terindikasi Terlibat Judi Online, Ini Komentar Sosiolog UGM
- Udara di DIY Bikin Menggigil, Angin Monsun Jadi Penyebabnya
- 23 Kambing Mati di Turi Sleman Akibat Keracunan Pakan
- Lurah Srimulyo Membantah Tuduhan Korupsi Penyalahgunaan Tanah Kas Desa
- SPMB 2025, Banyak SMP Negeri di Bantul Kekurangan Siswa, Ternyata Sebagian karena ke Pondok Pesantren
Advertisement
Advertisement