Advertisement
Bungkus Daging Kurban, Penggunaan Tas Plastik Jadi Pilihan Terakhir
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Menjelang Hari Raya Iduladha, Pemkab Gunungkidul menganjurkan penggunaan besek dan daun sebagai wadah daging kurban. Jika keduanya sulit diperoleh, tas plastik menjadi pilihan terakhir.
Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi menyatakan daging kurban tersimpan dengan baik dan tidak terkontaminasi apabila dibungkus menggunakan daun jati. "Menurut pakar lingkungan penggunaan plastik sangat berisiko jika digunakan untuk membungkus daging," kata Immawan saat ditemui Harian Jogja, Jumat (9/8/2019).
Advertisement
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto, menjelaskan jajarannya melarang penggunaan tas plastik warna hitam untuk bungkus daging kurban karena merupakan plastik hasil daur ulang. “Untuk plastik transparan atau berwarna putih masih bisa digunakan,” katanya.
DPP, menurut Bambang Wisnu, sudah menganjuran klepada masyarakat untuk menggunakan daun dan besek untuk membungkus daging kurban. Namun semuanya kembali kepada panitia penyembelihan hewan kurban, terlebih dengan mempertimbangkan harga plastik yang lebih murah dibandingkan besek. “Kami juga mengimbau agar jerohan tidak dicampur dengan daging,” katanya.
Untuk memantau dan mengawasi penyembelihan hewan kurban, DPP Gunungkidul menerjunkan 169 orang petugas, ditambah 40 tenaga tambahan dari mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan UGM. Mereka ditugaskan untuk memantau penyembelihan hewan kurban di Bumi Handayani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Liburan ke Garut, Ini Lima Tempat Wisata Alam Tersembunyi yang Layak Dinikmati
Advertisement
Berita Populer
- Pemkab Pastikan Tak Ada Pemangkasan Anggaran untuk Kalurahan di Gunungkidul
- Diduga Depresi, Pria Paruh Baya di Jogja Ditemukan Meninggal Dengan Mulut Berbusa
- Dinkes Bantul Klaim Animo Warga Tinggi untuk PKG, Tapi Sejumlah Masalah Masih Terjadi
- Rusak, Jembatan Srandakan Lama Bakal Dibongkar
- Dinkes DIY Lakukan Investigasi Kasus Keracunan Massal di Sleman
Advertisement
Advertisement