Advertisement
Jelang Iduladha, Pengiriman Ternak ke Luar Gunungkidul Meningkat

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Sepekan menjelang Iduladha 2019, pengiriman hewan ternak asal Gunungkidul ke luar daerah terus meningkat. Merebaknya antraks di Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, beberapa waktu lalu tak terlalu memengaruhi permintaan hewan kurban.
Terlebih, sapi dan kambing yang dikirim ke luar daerah sudah mengantongi Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari Laboratorium Kesehatan Hewan (Labkeswan).
Advertisement
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto, menyatakan sejauh ini sudah ada ratusan ekor sapi yang dikirim ke Bandung dan Jakarta. “Berdasar data kami, ada sekitar 200 ekor sapi yang dikirim ke Bandung dan Jakarta. Semua ternak yang dikirim sudah mengantongi SKKH. Di lokasi tujuan, kesehatan ternak kembali diperiksa,” katanya, Selasa (6/8/2019).
Menurutnya, dua kecamatan yang selama ini menjadi sentra ternak yakni Playen dan Semin siap mengirim sapi ke daerah lain. “Ada 186 ekor sapi dari Playen dan 78 sapi dari Semin yang siap dikirim ke daerah lain,” kata Bambang Wisnu.
Terkait dengan antraks yang terjadi di Desa Bejiharjo beberapa waktu lalu, Bambang Wisnu menjelaskan jajarannya akan mengambil sampel tanah di Dusun Grogol IV guna melihat perkembangan terakhir antraks. “Sampel tanah akan dicek kembali di laboratorium Balai Besar Veteriner Wates, Kulonprogo,” ujar dia. Pada Rabu (7/8) sampai Jumat (9/8) DPP juga mengambil sampel tanah di beberapa lokasi penampungan ternak.
Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner DPP Gunungkidul, Retno Widyastuti, menyatakan hewan ternak yang berada di zona merah yakni lokasi kejadian antraks sudah disuntik antibiotik dan divaksin. Vaksinasi juga dilakukan pada ternak yang berada di zona kuning dan zona hijau yakni daerah agak jauh dari zona merah.
Setelah dilakukan vaksinasi pada Jumat (12/7), dan dalam waktu tiga pekan kemudian tidak ditemukan kejadian antraks lagi di zona merah maka pada Agustus ini hewan ternak bisa keluar dari zona merah. “Sampai saat ini tidak ada perluasan kejadian antraks, jadi hewan ternak di wilayah zona merah sudah bisa keluar daerah,” ucapnya.
Ia mengatakan cadangan sapi kurban yang siap dipotong di Gunungkidul ada 18.701 ekor sapi jantan dewasa. Sedangkan jumlah populasi sapi di Gunungkidul ada 152.663 ekor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Hasil Kunjungan Presiden Prabowo: Indonesia dan Arab Saudi Sepakati Investasi Senilai Rp437 Triliun
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Jemaah Haji 2025 Asal Sleman: Kloter 65 SOC Pertama Datang di Bumi Sembada
- Pemulangan Jenazah Mahasiswa KKN-PPM UGM Korban Kapal Tenggelam Menunggu Pihak Keluarga
- Program Rumat Sampah dari Rumah Mampu Atasi Masalah Sampah di Purwokinanti Jogja
- Tabrakan Mobilio vs Fortuner di Jalan Nasional di Gunungkidul, Seluruh Penumpang Dilarikan ke Rumah Sakit
- Pelatih PSIM Jogja Van Gastel Soroti Perbedaan Sepak Bola Indonesia dan Belanda, Singgung Pembinaan Usia Dini
Advertisement
Advertisement