Advertisement
Mahfud MD Ikut Garebek Gunungan di Kraton Jogja, Seperti Ini Penampakannya
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-- Ada pemandangan berbeda dalam garebek gunungan agung Hajat Dalem Garebek Besar 1953 di Kepatihan, Senin (12/8/2019).
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD dan Sekda DIY Gatot Saptadi ikut berebut gunungan.
Advertisement
Keduanya berebut mengambil berbagai hasil bumi dari gunungan dan kemudian dibagikan pada ratusan masyarakat DIY yang ikut tradisi tersebut.
Mengenakan beskap dan blangkon serta kain jarik, Ketua Paramporoprojo Kraton Jogja itu antusias naik ke pucuk gunungan. Selain Mahfud dan Gatot, para kepala dinas di lingkungan pemerintah DIY juga mengikuti hajat dalem ini.
Usai mengikuti prosesi, Mahfud pun memberi penjelasan tentang upacara tersebut.
"Garebekan ini upacara kebudayaan yang berbasis agama Islam. Tidak ada di daerah lain. Garebekan dilaksanakan tiga kali, yaitu Idulfitri, Iduladha dan Maulud Nabi. Itu menunjukkan Islam bisa berakulturasi dengan kebutuhan lokal," paparnya.
Akulturasi Islam itu, menurut Mahfud, bisa diwujudkan dalam budaya lokal seperti pakaian tradisional seperti yang dikenakannya ataupun menggunakan jas laiknya orang Barat.
"Sebab, Islam tidak berarti harus mengenakan baju koko atau gamis karena toh baju koko berasal dari Cina. Islam itu hidup dan ada dimana-mana," ungkapnya.
Masih menurut Mahfud, Islam berkembang cukup baik di DIY. Agama ini dilaksanakan syariatnya oleh penduduknya dan kemudian dikombinasikan didalam variasi tampilannya tanpa menghilangkan akidahya.
"Hal ini menandakan indahnya Islam sebagai rahmatan il alamin dan indahnya Indonesia sebagai bhineka tunggal ika," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Kamis 25 April 2024: Hujan Lebat Sleman dan Gunungkidul
- Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Kamis 25 April 2024, Tiket Rp50 Ribu
- Jadwal Kereta Api Prameks Jogja-Kutoarjo Kamis 25 April 2024
- DIY Peroleh Kuota Transmigrasi untuk 16 KK di 2024
- Jadwal Kereta Bandara YIA Kamis 25 April 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
Advertisement
Advertisement