Advertisement
Cegah Penyebaran Antraks Ternak di Desa Bejiharjo Divaksin Setiap 6 Bulan
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul memastikan tahap pertama vaksin untuk pencegahan antraks di wilayah Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo telah selesai dilakukan. Meski demikian, proses vaksinasi terus dilakukan setiap enam bulan sekali dalam kurun waktu 10 tahun.
Kepala DPP Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto, mengatakan jajarannya berkomitmen untuk mencegah penyebaran antraks yang lebih luas. Menurut dia, berbagai upaya telah dilakukan salah satunya dengan memberikan vaksin terhadap hewan ternak milik warga yang berada di wilayah endemik antraks.
Advertisement
Bambang menjelaskan, sebelum Hari Raya Iduladha jajarannya sudah memberikan vaksin antraks terhadap ribuan ternak milik warga. “Sudah divaksin dan akan terus berlanjut. Rencananya enam bulan ke depan dilakukan vaksin ulang,” kata Bambang kepada wartawan, Rabu (28/8/2019).
Menurut dia, pemberian vaksin dilakukan secara berkala selama 10 tahun. Adapun durasi vaksin diberikan setiap enam bulan sekali sehingga dalam satu tahun ada dua kali penyuntikan. “Bakteri antraks bisa bertahan hingga 80 tahun. Jadi upaya pencegahan harus dilakukan secara berkala. Selain penyuntikan, rencananya di wilayah yang positif antrak juga diambil sampel ulang untuk memastikan apakah bakteri masih ada atau tidak,” katanya.
Di tahap awal pemberian vaksin terbagi dalam dua zona meliputi Dusun Grogol 1,2,3,4,5 di Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo. Zona merah ini juga berlaku untuk desa di wilayah Kecamatan Wonosari yang berbatasan dengan Dusun Grogol 4 yakni Dusun Tawarsari di Desa Wonosari dan Dusun Kajar 3 di Desa Karangtengah. Untuk zona kuning meliputi Dusun Grogol 2; Gunungsari; Banyubening 1 dan 2; Kulwo dan Kedung I di Desa Bejiharjo. Sedangkan untuk dusun di wilayah Kecamatan Wonosari meliputi Dusun Budengan 1 dan 2 di Desa Piyaman serta Dusun Selang 2, Desa Selang.
Kepala Seksi Kesehatan Veteriner DPP Gunungkidul, Retno Widiastuti, mengatakan pemberian vaksin anti antraks tahap pertama menyasar ke 662 ekor sapi, 1.472 kambing dan tujuh ekor domba. Menurut dia, upaya pencegahan akan terus dilakukan. Selain rutin mengecek kondisi kesehatan ternak juga dilakukan dengan memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang pencegahan penyebaran penyakit pada hewan ternak. “Salah satu fokus sosialisasi yakni dengan mengimbau agar hewan yang mati mendadak untuk tidak disembelih karena tindakan itu bisa menjadi sumber penyebaran penyakit. Jadi, kalau ada hewan mati maka harus langsung dikubur,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Kamis 25 April 2024: Hujan Lebat Sleman dan Gunungkidul
- Jadwal Terbaru! KRL Jogja-Solo Kamis 25 April 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
- Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Kamis 25 April 2024, Tiket Rp50 Ribu
- Jadwal Kereta Api Prameks Jogja-Kutoarjo Kamis 25 April 2024
- Terbaru! Jadwal KRL Solo-Jogja, Berangkat dari Palur Kamis 25 April 2024
Advertisement
Advertisement