Advertisement
KWT di Kulonprogo Bikin Paket Makan Siang Unik
Advertisement
Harianjogja.com, PENGASIH--Sebanyak 12 Kelompok Wanita Tani (KWT) menampilkan kreasi lunch box atau paket makan siang dalam lomba Cipta Menu Festival Pangan Lokal Kulonprogo 2019 di halaman kantor Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo, Selasa (27/8/2019).
Dalam lomba ini, para KWT menyajikan beragam paket makan siang unik. Mulai dari paket nasi jagung, sate lilit tempe, sayur lodeh daun nangka hingga sayur bening ubi jalar. Semua makanan tersebut diolah dari hasil bumi tanah Kulonprogo.
Advertisement
Kepala Distanpangan Kulonpogo, Aris Nugroho mengatakan kegiatan rutin tahunan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman akan pentingnya konsumsi pangan beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA). Selain itu juga sebagai upaya mengangkat citra pangan lokal di mata masyarakat.
"Jika pangan lokal sudah dikenal, maka dapat digemari dan dikonsumsi oleh masyarakat, tidak hanya khusus masyarakat Kulonprogo, tapi juga secara luas," kata Aris di sela-sela acara, Selasa.
Dikatakan Aris, kegiatan ini juga untuk mendorong dan meningkatkan kreativitas masyarakat, utamanya dari ibu-ibu anggota KWT. Sebab, lomba tahun ini menu yang dinilai adalah kreasi paket makan siang yang isinya makanan lokal. "Harapanya jiwa wirausaha ibu-ibu lewat kreasi ini bisa tumbuh, dan dapat dipasarkan," ujarnya.
KWT yang memperoleh nilai tertinggi nantinya akan mewakili Kulonprogo dalam lomba serupa di tingkat provinsi. Lomba tersebut akan dilaksanakan pada September mendatang. Selain menampilkan kreasi paket makan siang sebagai inti lomba, kegiatan ini juga menghadirkan produk-produk makanan lokal Kulonprogo hasil kreasi KWT.
Salah satunya dari KWT Lestari, asal Desa Margosari, Kecamatan Pengasih. Kelompok ibu-ibu di KWT tersebut menampilkan produk olahan kunir asem dan beras kencur, tanpa bahan pengawet. Produk ini diklaim mampu bertahan lebih lama dibandingkan produk sejenis meski tanpa adanya pengawet.
"Karena kami terlebih dulu menyimpan di lemari es selama setengah hari, jadi ini sebagai pengawet alami," tutur Siti Rupingah, selaku Ketua KWT Lestari.
Selain beras kencur dan kunir asem, KWT Lestari juga memproduksi aneka kripik dan wedang uwuh. Produk mereka kini sudah dipasarkan di Toko Milik Rakyat (Tomira) dan sejumlah swalayan besar di Yogyakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Adopsi Deklarasi Gyeongju, APEC Perkuat Perdagangan Kawasan
Advertisement
Besok, 2 Kereta Pusaka Keraton Jogja Berusia Ratusan Tahun Diarak
Advertisement
Berita Populer
- Hujan Deras Disertai Angin Kencang Terjang Bantul, 10 Titik Terdampak
- Kampung Nelayan Merah Putih di Pantai Baru Ditarget Rampung Akhir 2025
- Polisi Belum Tetapkan Tersangka Dalam Kasus Kecelakaan Maut di Rongkop
- Gempa Tektonik Magnitudo 3,4 Guncang Wonosobo Jawa Tengah
- Wisata Jogja Belum Samai Tahun Lalu, Dinpar Andalkan Sport Tourism
Advertisement
Advertisement



