Advertisement

Folklor Berbagai Daerah Dipentaskan

Abdul Hamied Razak
Jum'at, 13 September 2019 - 19:47 WIB
Arief Junianto
Folklor Berbagai Daerah Dipentaskan Salah satu penampilan kelompok seni dalam Jogja International Folklore Festival 2019 di Tebing Breksi, Prambanan, Jumat (13/9/2019). - Harian Jogja/Abdul Hamid Razak

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Seniman dari 16 negara unjuk kebolehan dalam menampilkan kesenian bermuatan folklor dari negara mereka masing-masing. Begitu pula dengan seniman dalam negeri, juga tak mau kalah menampilkan folklor dari sejumlah daerah.

Tak ayal, gelaran bertajuk Jogja International Folklore Festival 2019 yang digelar di Tebing Breksi, Kecamatan Prambanan, Jumat (13/9/2019) itu pun menyedot perhatian wisatawan. “Kegiatan yang diinisiasi oleh Dinas Pariwisata [Dispar] DIY ini menampilkan berbagai atraksi kesenian, cerita rakyat, lokakarya, serta pengenalan permainan tradisional kepada para peserta dan penonton,” ujar Asisten Sekda DIY Bidang Perekonomian dan Pembangunan Tri Saktiyana seusai membuka acara tersebut, Jumat.

Advertisement

Beberapa kesenian daerah yang ditampilkan, di antaranya adalah tari angguk, jatilan, tari badui, serta penampilan tarian dan kesenian lain dari beberapa peserta yang ikut dalam acara tersebut. "Acara ini, selain untuk mengenalkan folklore daerah juga sekaligus menjadi ajang silaturahmi berbagai negara berbasis budaya dan ekonomi," kata Tri.

Festival tersebut, kata dia, juga bertujuan untuk menjaga kembali aktivitas seni kerakyatan terdokumentasi dengan baik dan dipelihara serta dinikmati oleh masyarakat. "Acara ini menjadi simbol kebudayaan, kesenian untuk mempererat hubungan antar negara yang sudah terjalin dengan baik. Setelah ini kami berharap kegiatan yang sama juga dilakukan di negara negara lainnya yang mengikuti festival ini," katanya.

Kepala Dispar DIY Singgih Rahardjo mengatakan festival tersebut sengaja digelar di Tebing Breksi agar peserta dan wisatawan juga bisa menikmati keindahan lokasi wisata tersebut berpadu dengan atraksi yang dikemas menarik. "Tentunya acara ini juga akan menjadi media efektif mempromosikan pariwisata di kota Jogja," katanya.

Sejumlah peserta dari luar negara juga menampilkan atraksi seni dari negara masing-masing, seperti misalnya rombongan dari Jepang yang menampilkan tarian tradisional khas Jepang, Bon Odori. Tarian ini merupakan tarian rakyat populer Jepang, memiliki sejarah sejak 600 tahun silam. "Tarian ini biasa ditampilkan saat Festival musim panas (Natsu Matsuri)," kata Souko, salah seorang penari Bon Odori.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng

News
| Kamis, 25 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement