Advertisement

Kulonprogo Bakal Jadi Lokasi Exit Toll, Ini yang Dipersiapkan Pemerintah

Jalu Rahman Dewantara
Jum'at, 13 September 2019 - 22:17 WIB
Bhekti Suryani
Kulonprogo Bakal Jadi Lokasi Exit Toll, Ini yang Dipersiapkan Pemerintah Ilustrasi. - Bisnis/Arief Hermawan P

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO- Rencana kehadiran exit toll yang salah satunya menuju ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sentolo, Kulonprogo diharapkan bisa memberi kontribusi yang signifikan terhadap pengembangan ekonomi di Kecamatan Sentolo. Harapan tersebut disampaikan Camat Sentolo, Widodo, Jumat (13/9/2019).

"Saya harap dengan adanya jalur exit toll ini bisa memberikan dampak yang baik bagi kami selaku warga masyarakat Sentolo, paling tidak ekonomi bisa meningkat sehingga menyejahterakan masyarakat," ujarnya.

Advertisement

"Tapi sejauh ini saya belum menerima kabar resmi dari pemkab atau pemda DIY," imbuhnya.

Jauh sebelum kabar exit toll menuju ke KEK Sentolo mencuat, Pemerintah Kecamatan sudah melakukan sejumlah persiapan. Salah satu yang gencar dilakukan yakni membina masyarakat agar siap menghadapi perubahan.

"Sebenarnya kalau dari mental masyarakat sudah terbilang baik, karena di sini juga ada Pondok Pesantren, tapi kami tetap rutin melakukan pembinaan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak-tidak," ujarnya.

Untuk mengembangkan sektor wisata pemerintah Kecamatan Sentolo secara berkala juga memberi pendampingan kepada pemerintah desa perihal pengalokasian APBDes, dana desa atau sejenisnya untuk digunakan dalam pengembangan BUMDes berbasis wisata.

Widodo, mengatakan BUMDes jika dikelola dengan baik ditambah mendapat kucuran dana maka bisa membawa manfaat bagi desa yang bersangkutan. Apalagi jika BUMDes tersebut diberi kebebasan untuk mengelola potensi yang ada di desa.

"Contohnya BUMDes Salamrejo. Di sana sudah diberi kewenangan mengelola wisata Sungai Progo," kata Widodo.

Hanya saja, belum semua desa di Sentolo memiliki BUMDes. Di Tuksono misalnya, terdapat objek wisata bernama Bendungan Kamijoro. Tapi pengelolaannya masih dari warga dengan landasan peraturan desa. Jika di sana sudah dibentuk BUMDes, Widodo meyakini pengelolaan wisata Kamijoro akan lebih baik.

Pihaknya saat ini juga sedang berupaya mengembangkan desa wisata berbasis budaya. Dia menyadari, obyek wisata khususnya alam di Sentolo sangat minim. Sehingga, pengembangan desa wisata berbasis budaya menjadi pilihan konkret untuk kedepannya.

Salah satu desa yang sudah menerapkan hal ini yaitu Desa Sukoreno lewat Obyek Wisata Jati Moncol. Di tempat ini, wisatawan tak hanya disuguhkan dengan panorama alam pedesaan dengan hamparan sawah, tapi juga sajian seni tradisi serta budaya masyarakat sekitar.

"Tapi untuk konsepnya masih bayak yang harus dibenahi, desa-desa di Sentolo saat ini masih belum bisa menarik minat wisatawan, karena tradisi yang dihadirkan disana hanya untuk kebutuhan masyarakat, bukan karena demi pertunjukan, beda seperti di Bali," ujarnya. Pola pikir itu, diharapkan bisa berubah. Agar wisatawan tertarik untuk mengunjunginya.

Diberitakan sebelumnya Trase tol yang melewati Kulonprogo (Solo-Jogja-Kulonprogo) disediakan tiga pintu gerbang (exit-entry toll). Jalur Solo-Jogja-Bawen-Cilacap menjadi satu kesatuan sistem jalan tol.

Jalur tol yang melintasi Kulonprogo, tersambung dari junction tol Jogja-Bawen di wilayah Seyegan. Jalur tersebut dibangun di sisi Utara rel kereta api, berada di sisi Utara Kota Wates menuju ke pinggiran perbukitan Menoreh.

Kepala Dinas PUP-ESDM DIY Hananto mengatakan proses finalisasi untuk jalur tol yang melewati Kulonprogo masuk tahap akhir. Keinginan Pemkab Kulonprogo agar ada tiga exit tol sudah dipenuhi. "Kami sudah memfasilitasi rencana Pemkab Kulonprogo untuk memindahkan ibu kotanya menjadi Wates Baru, dengan exit toll. Jalur (di Kulonprogo) sudah hampir final," katanya, Kamis (12/9/2019).

Selain exit toll ke wilayah Kota Wates Baru, dua exit toll yang akan dibangun di Kulonprogo satu pintu gerbang menuju ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sentolo dan lainnya menuju Bandara YIA. "Untuk pembangunan tolnya berada di sisi utara jalur rel kereta api, banyak yang elevated, menyambung ke pinggiran kawasan Menoreh menyambung ke jalur Cilacap," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja
Jual Miras, Toko di Berbah Ditutup

Jual Miras, Toko di Berbah Ditutup

Jogjapolitan | 9 hours ago

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Konflik Israel di Gaza, China Serukan Gencatan Senjata

News
| Selasa, 16 April 2024, 19:07 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement