Advertisement
Perbaikan Empat Ruas Jalan di Gunungkidul Telan Rp28,8 Miliar

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL–Pemkab Gunungkidul terus berupaya memperbaiki ruas jalan kabupaten yang rusak. Dari total ruas jalan kabupaten sepanjang 1.200 kilometer, sekitar 60% dalam kondisi rusak.
Upaya perbaikan tidak hanya menggunakan dana dari APBD kabupaten, tetapi dalam pelaksanaannya juga meminta bantuan ke Pemerintah Pusat melalui dana alokasi khusus (DAK). Untuk tahun ini Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul mendapatkan bantuan Rp28,8 miliar.
Advertisement
Kepala Seksi Pemeliharaan DPUPRKP Gunungkidul, Wadiyana, mengatakan perbaikan jalan di empat ruas jalan sudah berjalan. Ditargetkan upaya perbaikan bisa selesai secepatnya. “Sudah proses dan mudah-mudahan bisa segera rampung,” katanya kepada wartawan, Minggu (15/9/2019).
Dia menjelaskan keberadaan DAK untuk program infrakstruktur sangat membantu di tengah keterbatasan anggaran yang dimiliki Pemkab. Meski demikian, untuk memperoleh dana ini harus ada beberapa persyaratan yang dipenuhi, salah satunya proses perbaikan harus dilakukan secara menyeluruh dan tidak boleh sepotong-potong.
Sebagai contoh, kata Wadiyana, saat pengusulan DAK ada ruas sepanjang 10 kilometer, maka di dalam proses pengusulan Pemkab harus memastikan bahwa pengerjaan harus selesai dalam satu kali pengerjaan. “Tidak boleh dipecah-pecah karena jika tidak tuntas, maka tidak bisa mendapatkan bantuan,” katanya.
Dia berharap dengan upaya perbaikan yang dilakukan dapat memperpendek ruas jalan kabupaten yang rusak. “Saat ini masih ada 60 persen ruas jalan yang rusak, dan Pemkab terus berupaya memperbaiki secara berkala,” katanya.
Anggota DPRD Gunungkidul, Anton Supriyadi, mendukung upaya Pemkab memperbaiki jalan yang rusak. Menurut dia, kondisi jalan kabupaten masih banyak yang rusak sehingga butuh diperbaiki. “Jalan sangat penting karena memacu tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih baik,” katanya.
Anton menuturkan di Gunungkidul masih banyak jalan rusak yang butuh perhatian. “Akses menuju destinasi wisata banyak yang rusak, padahal itu bisa menyangkut citra pariwisata di Bumi Handayani,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Sidang Kasus Perundungan Dokter Aulia Risma, Dekan FK Undip Tak Ada Iuran di PPDS
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Wiyos Santoso, Ni Made dan Aris Eko Masuk Tiga Besar Kandidat Sekda DIY
- Prestasi ORI DIY, Selesaikan 177 Laporan Selama Semester I 2025, Paling Banyak Soal Isu Pendidikan
- Libur Sekolah, Museum Sandi Ramai Dikunjungi Wisatawan Keluarga
- Leptospirosis di Jogja Meningkat Signifikan, Ada 18 Kasus dengan Lima Kematian
- Asrama Sekolah Rakyat BBPPKS Purwomartani Sleman Siap Ditempati, Begini Fasilitasnya
Advertisement
Advertisement