Advertisement
Kelompok Tani Ikan di Sedayu Bantul Diberi Solusi Energi Alternatif
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Beban operasional terutama energi listrik menjadi kendala utama yang dihadapi sejumlah kelompok tani ikan hias, salah satunya di Kecamatan Sewon, Bantul. Akibatnya mereka kesulitan menyisihkan pendapatan untuk menambah modal usaha karena biaya operasional yang tinggi.
Sejumlah dosen Teknik Informatika, Fakultas Teknik Industri (FTI) UPN Veteran Yogyakarta berusaha mencarikan solusi melalui pendampingan pengabdian masyarakat dengan mencarikan solusi energi alternatif bagi petani ikan hias. Adapun petani yang dipilih adalah Kelompok Tani Soemardjan & Sedayu di Desa Argomulyo, Sedayu, Bantul karena dinilai memiliki permasalahan kompleks terkait budidaya ikan tersebut.
Advertisement
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat FTI UPN untuk Kelompok Tani Soemardjan & Sedayu, Mangaras Yanu Florestiyanto menjelaskan permasalahan utama kelompok ini adalah keterbatasan modal usaha para petani ikan menyebabkan terhambat produktivitasnya. Pendapatan kelompok yang diharapkan bisa digunakan untuk menambah modal usaha juga terbatas.
“Sebenarnya permasalahan yang dihadapi kelompok tani Soemardjan & Sedayu ini sudah mewakili sebagian besar persoalan kelompok tani ikan di kecamatan Sedayu. Kami berusaha untuk mencarikan solusinya,” terang dia dalam rilisnya, Kamis (19/9/2019).
Bahkan, kata dia, terkadang dalam satu kali panen yang masa produksinya tiga sampai enam bulan justru merugi karena habis untuk biaya operasional. Mengingat beban operasional usaha budidaya ikan hias terhitung cukup besar, terutama beban listrik, karena dalam pemeliharaan ikan hias, listrik sangat vital perannya. Untuk meningkatkan volume usaha yang lebih besar tentu dibutuhkan dukungan.
“Solusi yang kami tawarkan adalah menerapkan sumber energi listrik alternatif panel surya untuk mengurangi beban operasional, sehingga dapat meningkatkan pendapatan yang diharapkan bisa menambah modal usaha,” katanya.
Anggota Tim Pengabdian Masyarakat untuk Kelompok Tani Soemardjan & Sedayu Wilis Kaswidjanti menambahkan paket teknologi yang paling cocok sebagai solusi terhadap permasalahan yang dihadapi kelompok tani ikan adalah teknologi panel surya. Adapun panel surya yang dipasang digunakan untuk cadangan satu pompa kolam selama 12 jam saja atau waktu siang hari saja. Ia mengakui, panel surya yang disedikan memang belum bisa menyentuh semua kolam, namun diharapkan ke depan ada kelanjutan pendampingan.
“Panel surya ini untuk mengcover kebutuhan listrik di siang hari, ini sangat mengurangi kebutuhan listrik melalui PLN,” ujarnya.
Menurutnya, dalam pendampingan itu pihaknya menguatkan sistem manajemen wirausaha mandiri yang sistematis bagi kelompok tani ikan. Caranya melalui diskusi tentang manajemen produksi dan pemasaran secara online, dengan memanfaatkan marketplace yang sudah berkembang dan media sosial. “Kelompok ini sudah mulai memasarkan secara online,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Pemadaman Listrik Kamis 25 April 2024, Giliran Sleman, Kota Jogja dan Kulonprogo
- Top 7 News Harianjogja.com Kamis 25 April 2024: Kasus Penggelapan Pajak hingga Sosialisasi Tol Jogja-YIA
- Program Transmigrasi, DIY Dapat Kuota 16 Kepala Keluarga
- Korban Apartemen Malioboro City Bakal Bergabung dengan Ratusan Orang untuk Aksi Hari Buruh
- Warga Kulonprogo Ajukan Gugatan Disebut Nonpribumi Saat Balik Nama Sertifikat, Sidang Ditunda Lagi
Advertisement
Advertisement