Advertisement

Sebut Simbol Kerajaan, Ini Kata Ketua Panitia soal Muslim United yang Ditolak Kraton Jogja

Abdul Hamied Razak
Jum'at, 11 Oktober 2019 - 20:17 WIB
Bhekti Suryani
Sebut Simbol Kerajaan, Ini Kata Ketua Panitia soal Muslim United yang Ditolak Kraton Jogja Muslim United menggelar acara tablig akbar di Masjid Ghede Kauman Kota Jogja, Jumat (11/10/2019) siang. Harian Jogja - Tuti Wahyuni (M131)

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA- Kegiatan Muslim United tetap digelar di Masjid Gedhe Kauman, Jumat (11/10/2019) meski ditolak Kraton Jogja.

Pantauan Harian Jogja, kegiatan Muslim United tersebut tetap berjalan sesuai yang dijadwalkan oleh panitia. Berdasarkan rundown acara, kegiatan yang digelar pada Jumat (11/10/2019) dimulai pukul 09.30 WIB hingga pukul 22.00 WIB.

Advertisement

Sejumlah penceramah seperti Sherly Annavita Rahmi, Amer Adzikra, Fatih Karim, Kang Puji Hartono, Hanan Attaki, Luthfi Basori dijadwalkan mengisi kegiatan di hari pertama. Grand opening kegiatan digelar malam hari menghadirkan penceramah Jazir, Syukri Fadholi dan Adi Hidayat.

Akibat kendaraan pengunjung yang memadati badan jalan di sekitar lokasi, arus lalu lintas menjadi tersendat. Panitia Muslim United 2019 menyatakan kegiatan tersebut diadakan di sebuah masjid yang menjadi simbol Kerajaan Mataram.

"Kegiatan ini diadakan di Masjid Gedhe Kauman di mana merupakan simbol Kerajaan Mataram di Jogja yang memiliki nilai sejarah. Kalau di masa itu umat Islam juga bisa bersatu. Sehingga Jogja memiliki kontribusi cukup besar terhadap persatuan umat Muslim," kata Ketua panitia Muslim United 2019 Nanang Syaifurozi.

Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB X menegaskan kegiatan yang digelar panitia Muslim United untuk menggunakan Masjid Gedhe Kauman tidak mengantongi izin dari Kraton.

Meskipun tidak diizinkan oleh Kraton, panitia tetap menggelar kegiatan tersebut selama tiga hari ke depan mulai Jumat (11/10/2019) hingga Minggu (13/10/2019). Atas sikap tersebut, Sultan menyerahkan masalah ini kepada pihak kepolisian. "Itu kan urusan polisi, kalau saya hanya itu, ya kan [memberi izin atau tidak]. Ya masalah keamanan dan sebagainya itu kan urusan polisi," ujar Sultan HB X kepada wartawan di Kompleks Kepatihan, Jumat (11/10/2019).

Sultan kembali menegaskan, jika pihak Kraton tidak mengeluarkan izin kepada panitia Muslim United. Padahal Kraton merupakan pemilik lahan yang dijadikan lokasi kegiatan. "Kami kan yang punya rumah, kan tidak mengizinkan. Kalau kami tetap tidak mengizinkan," tegas Sultan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Viral! Istri Siri Polisi Curhat Alami KDRT, Kompolnas Surati Kapolda Kepri

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 21:57 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement