Advertisement

Promo November

Musim Hujan Mendatang, Kulonprogo Tambah 40 Ha Sawah Baru

Jalu Rahman Dewantara
Sabtu, 12 Oktober 2019 - 11:57 WIB
Nina Atmasari
Musim Hujan Mendatang, Kulonprogo Tambah 40 Ha Sawah Baru Sejumlah pejabat Kecamatan Nanggulan, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo serta perwakilan Dinas Pertanian DIY sesaat sebelum memanen padi dalam seremonial panen perdana Padi Sehat di Desa Wijimulyo, Kecamatan Nanggulan, Rabu (9/1/2019). - Harian Jogja/Uli Febriarni

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO-- Program cetak sawah baru seluas 40 hektare di Kecamatan Nanggulan, Kalibawang dan Samigaluh, telah masuk tahap pembersihan lahan. Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpangan) Kulonprogo menargetkan proses ini dapat rampung sebelum musim penghujan tiba.

Berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), musim hujan jatuh pada November-Desember mendatang. Sebelum masuk bulan-bulan itu, kemarau diperkirakan masih akan berlangsung setidaknya sampai akhir Oktober.

Advertisement

Dengan belum turunnya hujan, diharapkan bisa memudahkan kelompok tani penerima bantuan dalam proses pembersihan lahan. Jika terlambat, dikhawatirkan hujan bakal mengganggu kelancaran proses tersebut.

"Sehingga ketika musim hujan tiba, tidak ada lagi pembersihan lahan, tapi sudah masuk tahap penanaman padi. Kalau pas hujan ketersediaan air tercukupi untuk proses penanaman," kata Kepala Distanpangan Kulonprogo, Aris Nugroho, di kantornya Jumat (11/10/2019).

Kepala Bidang Tanaman Pangan Distanpangan Kulonprogo Tri Hidayatun menerangkan pembersihan itu dilakukan secara mandiri oleh para petani penerima bantuan.

Mereka tergabung dalam empat kelompok tani, yaitu Kelompok Tani Danurejo, Dusun Brangkal Desa Banyuroto, Kecamatan Nanggulan, 13 ha; Maju Tresno, Dusun Tanggulangin, Desa Tanjungharjo, Kecamatan Nanggulan, 8 ha; P3A Tirto Rahayu, Dusun Promasan, Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang, 13 ha dan Kelompok Tani Sidodadi, Dusun Ngaran 2, Desa Banjarsari, Kecamatan Samigaluh 6 ha.

Dengan bergotong royong, keempat kelompok tani itu membersihkan bebatuan dan kayu di lahan yang akan dijadikan sawah baru sesuai wilayahnya masing-masing. Selain tenaga manusia, proses ini turut melibatkan alat berat seperti ekskavator. Adapun seluruh tahapan proses didanai oleh Distanpangan Kulonprogo lewat APBD kabupaten.

Meski teknis pembersihan dilakukan secara mandiri oleh petani, pemerintah desa, kecamatan dan Distanpangan Kulonprogo tetap melakukan pendampingan. Setiap ada progres, kelompok harus melaporkannya ke Distanpangan guna keperluan evaluasi. "Agar kita tahu kinerja mereka sudah sampai mana, kalau ada kendala dapat ditemukan solusinya bersama-sama," kata Tri.

Ketua Kelompok Tani Maju Tresno, Dusun Tanggulangin, Desa Tanjungharjo, Kecamatan Nanggulan, Ngatiran, mengatakan proses pembersihan lahan di calon persawahan baru di dusunnya berlangsung lancar. Sampai hari ini progres pembersihan yang sudah dimulai sejak awal Oktober lalu telah mencapai 20 persen.

"Kalau kendala belum ada ya, hanya saja memang kemarin itu agak sulit dapat bego [ekskavator], mungkin karena lagi banyak pembangunan jadi belum bisa bantu disewa, tapi kemarin saya dikabari pihak pemilik bego, besok Sabtu itu sudah bisa turun," terangnya.

Ngatiran optimis proses ini akan berlangsung cepat. Pihaknya bahkan menargetkan pada 30 Oktober mendatang, pembersihan sudah rampung, sehingga petani dapat segera melakukan penanaman padi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KPK Sebut OTT di Bengkulu Terkait Pungutan Pendanaan Pilkada

News
| Minggu, 24 November 2024, 14:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement