Advertisement

Sebagai Pre-Event JSSP 2019, Maket Dipamerkan

Rofik Syarif G.P
Jum'at, 18 Oktober 2019 - 14:17 WIB
Arief Junianto
Sebagai Pre-Event JSSP 2019, Maket Dipamerkan Kepala Dinas Kebudayaan DIY Aris Eko Nugroho (tengah) memotong pita pembukaan Pameran Maket JSSP 2019 di Galeri Tirto Art Space, Kamis (17/10). - Rofik Syarif G.P

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA--Pameran patung dengan konsep memanfaatkan ruang publik Jogja Street Sclupture Project (JSSP) kembali digelar tahun ini. Sebagai sarana pengenalan karya sekaligus promosi JSSP, panitia juga menggelar Pameran Maket JSSP di Galeri Tiforti Art Space, Jogja, mulai Kamis (17/10/2019) sampai Rabu (23/10/2019).

Ketua Panitia JSSP 2019 Rosanto Bima Pratama mengatakan Pameran Maket JSSP bakal menampilkan maket dari patung-patung yang akan dihadirkan ke publik dalam main event JSSP. Dengan begitu diharapkan bisa meningkatkan animo masyarakat terhadap JSSP tahun ini. "Pameran ini adalah salah satu pre-event dari acara JSSP,” kata dia saat jumpa pers JSSP 2019 di Galeri Tiforti Art Space, Jogja, Kamis.

Advertisement

Dia mengatakan JSSP tahun ini memiliki konsep yang berbeda. Dalam gelaran kali ini patung-patung JSSP tak akan dipamerkan di satu titik saja, melainkan tersebar di tiga kabupaten/kota, yakni Kota Jogja, Kabupaten Bantul, dan Sleman.

Di Kota Jogja, JSSP akan digelar di kawasan Titik Nol Kilometer; di Bantul ada di objek wisata gumuk pasir; dan di Sleman ada di kawasan Kinahrejo, Kecamatan Cangkringan. “Pembukaan dilakukan pada 17 November di Monumen Serangan Oemoem 1 Maret, Jogja,” kata dia.

Adapun soal pengurasian, dia mengaku ada tiga orang pengamat, kritikus dan praktisi seni rupa yang terlibat, masing-masing adalah akademisi seni rupa dari ISI Jogja, Soewardi; arsitek Eko Prawoto; dan kritikus seni rupa dari UGM Kris Budiman.

Salah satu kurator JSSP 2019 Soewardi menuturkan merupakan kegiatan pameran patung publik jadi berada di luar ruang, bukan di galeri. “Para seniman patung diminta untuk mengisi ruang publik karena poros tata ruang DIY memiliki keistimewaan berupa garis imajiner yang masih satu garis lurus, terbentang dari laut selatan, Krraton, hingga Gunung Merapi,”  kata dia.

Adapun kurator lainnya, Kris Budiman berharap pameran tersebut dapat menunjang daya tarik bagi wisatawan seperti yang akan diletakan di sekitar Gumuk Pasir, Titik Nol dan Cangkringan. “Jadi patung-patung yang akan dipamerkan akan menjadi pelengkap dari daya tarik sejumlah tempat wisata yang berada di tiga titik tersebut. Tidak hanya berfungsi secara seni namun pameran ini juga akan menjadi penarik wisatawan yang berkunjung,” kata Kris Budiman.

Sebagai penunjang kegiatan pameran patung JSSP 2019, akan digelar berbagai kegiatan menarik di antaranya, seminar, lokakarya, artist talk, pertunjukan ruang publik, lomba foto Instagram, lomba preview untuk para blogger, dan Sclupture Performing Art.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus

News
| Jum'at, 26 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement