Advertisement
Asyik, BPNT di Bantul Sudah Bisa Dicairkan Mulai Sekarang
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Sempat terlambat selama kurang lebih sepekan, bantuan pangan nontunai (BPNT) di Bantul kini sudah bisa dicairkan. Biasanya bantuan bisa dicairkan oleh para keluarga penerima manfaat setiap tanggal 10.
Kepala Bidang Bantuan Jaminan Sosial Dinas Sosial Pemerdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Bantul, Anwar Nur Fahrudin, mengatakan BPNT memang sempat tidak bisa dicairkan sejak 10 Oktober lalu. Penyebabnya, kata dia, karena ada perubahan sistem pembayaran dari Kementerian Sosial.
Advertisement
Jika biasanya proses pembayaran melalui bank yang ditunjuk oleh Pemerintah Pusat, namun mulai bulan ini diubah dengan sistem baru, yakni Online Monitoring Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (OM-SPAN) yang berada di bawah kewenangan Kementerian Keuangan. “Namun mulai hari ini [Jumat, 18/10/2019] BPNT sudah bisa dicairkan, sudah ada pemberitahuan resminya juga," kata dia, Jumat.
Dia menjelaskan konsekuensi dari perubahan sistem pembayaran tersebut, pencairan BPNT jadi tertunda dan baru bisa dicairkan setidaknya pada pekan ketiga atau keempat bulan ini, "Kebetulan sekarang saya dapat informasi sudah bisa dicairkan lewat agen penyalur BPNT," ujar Anwar.
Berdasarkan data Dinsos P3A, total keluarga penerima manfaat BPNT di Bantul tahun ini tercatat sekitar 83.998 kepala keluarga. Masing-masing keluarga menerima bantuan senilai Rp110.000 per bulan melalui kartu yang hanya dapat dicairkan dalam bentuk beras dan telur di agen-agen yang sudah bekerja sama. “Total agen yang sudah kerja sama di Bantul ada 221 agen,” ucap Anwar.
Nurharyanto, pemilik salah satu agen penyalur BPNT di Ngoto, Desa Bangunharjo, Kecamatan Sewon, membenarkan BPNT sudah dapat dicairkan dan sudah ada beberapa keluarga pemegang kartu keluarga sejahtera (KKS) yang sudah mencairkan. "Tapi belum banyak, mungkin belum pada tahu," kata dia.
Setiap bulan, pemegang Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang mencairkan BPNT dalam bentuk beras dan telur lewat agen miliknya berjumlah sekitar 250-300 keluarga. Proses pencairan biasanya menumpuk di tanggal 10 tiap bulan. “Pada 10 Oktober lalu memang banyak yang datang untuk mencairkan namun belum bisa alias kecele,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Banjir Lahar Dingin Semeru Telan Korban Jiwa, Lumajang Tanggap Darurat Bencana
- Video Viral Balon Udara Mendarat di Landasan Pacu Bandara YIA Kulonprogo Jogja
- 10 Ucapan Hari Kartini 2024 yang Penuh Makna dan Menebarkan Inspirasi
- BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang Kian Pesat saat Lebaran
Berita Pilihan
Advertisement
Pelajar Meninggal saat Seleksi Paskibra Sempat Alami Kejang dan Mulut Keluar Busa
Advertisement
Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia
Advertisement
Berita Populer
- KPU Buka Layanan Konsultasi bagi Paslon Perseorangan di Pilkada Kota Jogja
- Pencegahan Kecelakaan Laut di Pantai Selatan, BPBD DIY: Dilarang Mandi di Laut
- Perekrutan Badan Ad Hoc Pilkada DIY Dibuka Pekan Depan, Netralitas Jadi Tantangan
- Tidak Berizin, Satpol PP Jogja Menyegel Empat Reklame Papan Nama Toko
- Duh, Desentralisasi Sampah DIY Mundur Lagi Menjadi Mei 2024
Advertisement
Advertisement