Advertisement
Pilkades Serentak, Polisi Mulai Petakan Potensi Kerawanan

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Kapolres Gunungkidul, AKBP Agus Setiawan, menegaskan jajarannya komitmen untuk mengamankan Pilkades Serentak 2019 yang berlangsung pada 23 November mendatang. Guna memaksimalkan pengamanan Polri membuat kajian tentang potensi kerawanan. “Sudah kami kaji dan itu jadi bahan untuk standar dalam pengamanan,” kata Agus kepada wartawan, Kamis (31/10/2019).
Menurut dia, dari sisi internal sudah membuat pemetaan. Hanya, hasil dari kajian tidak bisa diungkapkan ke publik, khususnya desa yang dinilai rawan. “Kerawanan itu ada dan kami akan mengantisipasi agar pilkades dapat berjalan dengan lancar,” katanya.
Advertisement
Untuk pengamanan, Agus memastikan jajarannya tidak bekerja sendirian. Selain terus berkomunikasi dengan TNI, Polres Gunungkidul juga berkoordinasi dengan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forfompimda) Gunungkidul. “Kami siap dan keberadaan Bhabinkamtibas di setiap desa akan dioptimalkan sehingga potensi kerawanan bisa ditekan,” tuturnya.
Hal tak jauh berbeda diungkapkan oleh Kepala Bidang Pemerintahan Desa Dinas Pemerdayaan Perempuan Perlindungan Anak Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DP3AKBPMD) Gunungkidul, Muhammad Farkhan. Menurut dia, untuk pengamanan Pemkab sudah berkoordinasi dengan pihak yang berwenang. “Harapannya semua berjalan seperti pelaksanaan pilkades di tahun-tahun sebelumnya,” kata Farkhan.
Dia menjelaskan dari sisi teknis Pemkab terus melakukan persiapan pencoblosan, dan ditargetkan permasalahan logistik dapat diselesaikan sepekan sebelum pemilihan. Farkhan menuturkan pengadaan logistik dalam pilkades serentak tahun ini berbeda dengan penyelenggaraan di tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini Pemkab tidak lagi mengurusi pencetakan surat suara, dan kewenangan dilimpahkan ke desa. Pencetakan diserahkan ke desa dengan harapan tidak ada salah cetak gambar calon maupun kesalahan saat pendistribusian. “Untuk logistik kami membantu pengadaan alat coblos, formulir untuk rekapitulasi dan kotak suara,” katanya.
Dia menambahkan penyelenggaraan pilkades tahun ini digelar di 56 desa. Berdasarkan dari hasil pendaftaran, tidak ada pelaksanaan yang ditunda karena seluruh desa telah memenuhi syarat minimal bakal calon yakni dua calon. “Dengan tidak adanya perpanjangan pendaftaran, maka pelaksanaan pemilihan bisa sesuai jadwal yakni 23 November menjadi hari untuk pencoblosan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Danantara Bidik Industri Media dan Hiburan untuk Tambah Penerimaan Negara
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Gunungkidul Raup Rp214 Juta dalam 2 Hari Kunjungan Wisatawan, Destinasi Pantai Tetap Jadi Favorit
- Catat! Ini Jalur Trans Jogja, Melewati Tempat Wisata, Rumah Sakit dan Kampus
- Di Kulonprogo, Ditemukan Banyak Calon Penerima BSU Rekeningnya Tidak Aktif
- Top Ten News Harianjogja.com Senin 30 Juni 2025: Kunjungan Wisatawan, Impor Sapi hingga Muhammadiyah Bencana Buka Bank Syariah
- Liburan Sekolah, Okupansi Hotel di Bantul Tembus 80 Persen
Advertisement
Advertisement