Advertisement
Upacara Bendera di Monjali, Ada Anak SD Main Biola Sambil Bergelantungan

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Ada yang unik dalam upacara peringatan Hari Pahlawan yang digelar di pelataran Monumen Jogja Kembali (Monjali), Minggu (10/11/2019). Selain pengibaran bendera raksasa, di sela-sela upacara, perhatian peserta upacara mengarah pada lantunan biola yang dimainkan oleh seorang bocah SD sembari bergelantungan di dinding monumen.
Ketua panitia penyelenggara yang juga sebagai Manajer Operasional Monjali, Nanang Dwinarto mengatakan bendera raksasa yang dikibarkan dalam upacara peringatan Hari Pahlawan tahun ini berukuran sekitar 24 x 18 meter. Dalam upacara itu, beberapa pihak terlibat, mulai dari karyawan, pelajar, hingga mahasiswa.
Advertisement
PROMOTED: Dari Garasi Rumahan, Kini Berhasil Perkenalkan Kopi Khas Indonesia di Kancah Internasional
“Melalui peringatan ini, kami berharap Hari Pahlawan bisa diketahui dan dihayati oleh masyarakat luas. Kami gelar dengan unik, pengibaran bendera raksasa dan diiringi biola menggelantung," ujar Nanang, Minggu.
Dalam mengibarkan bendera raksasa tersebut, kata dia, bukanlah hal yang mudah. Beberapa hal menjadi kendala, mulai dari terik matahari, hingga angin yang sesekali berhembus kencang. “Kalau yang paling unik adalah penampilan seorang siswa SD bermain biola sambil bergelantungan,” ucap Manajer Operasional Monjali tersebut.
Menurut dia atraksi bocah SD bermain biola sambil bergelantungan memberikan atmosfer yang berbeda dalam upacara tersebut. “Upacara yang kami gelar lebih heroik,” kata dia.
Kimora Goldy Hutabarat, bocah pemberani yang beratraksi bermain biola sambil bergelantung tersebut mengakui atraksi itu kali pertama ia lakukan. "Tidak ada kesulitan, enjoy saja," kata siswa Kelas IV SD Kanisius Wirobrajan itu.
Sembari bergelantungan, Kimora dengan khidmat dan penuh konsentrasi memainkan sejumlah lagu bertemakan perjuangan. Beberapa di antaranya adalah Indonesia Raya, Mengheningkan Cipta, dan Indonesia Pusaka. "Upacara ini untuk mengenang jasa pahlawan dalam mengusir penjajah. Semoga Indonesia ke depan tetap aman tidak ada yang aneh-aneh," ujar pengagum sosok pahlawan Jenderal Sudirman itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Berita Pilihan
Advertisement

Sehari Semalam di Pinggir Sungai, Bayi yang Dibuang di Klaten Dirawat di Sleman
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Berapa Tarif Sewa Sultan Ground untuk Tol Jogja Solo dan Jogja Bawen? Ini Jawaban Sultan
- Aparat Tangkap Tangan Tukang Parkir Nuthuk di Pasar Beringharjo
- Dikabarkan Jadi LC, Seorang Warga Jogja Diduga Jadi Korban Perdagangan Manusia
- Kapolda Tegaskan Tak Ada Kasus Penculikan Anak di DIY
- Parkir Motor Ditarik Rp5.000, Begini Penangkapan Jukir Nuthuk Harga di Pasar Beringharjo
Advertisement
Advertisement