Advertisement
Pembubaran Ibadah oleh Warga di Bantul Dianggap Mencoreng Keistimewaan Jogja

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA- Ketua Forum Masyarakat Madani Yogyakarta Bambang Praswanto, mengaku prihatin dengan munculnya kembali kasus intoleransi di wilayah Bantul. Dia menilai, kasus tersebut merupakan bentuk penghinaan terhadap keistimewaan DIY.
"Apapun alasan dan dasar penolakannya yang muncul dari oknum warga itu tidak bisa dibenarkan. Di negara demokrasi Indonesia tidak ada manfaatnya gerakan liar semacam ini dan berkali-kali terjadi di Indonesia dan khususnya di Bantul," katanya, Rabu (13/11/2019).
Advertisement
Menurutnya, sudah selayaknya aparat pemerintah dan aparat keamanan setempat dapat menjadi pelindung, pengayom dan pamong bagi masyarakat sekecil apapun jumlahnya. "Kami meminta kepada masyarakat agar menjaga keamanan dan ketentraman dengan melakukan dialog dan keharmonisan bersama," ujarnya.
Forum Masyarakat Madani juga meminta Pemda DIY dan seluruh Pemkab agar menjaga martabat Pancasila, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika secara konsisten, konsekuensi, berkelanjutan serta bertanggung jawab. "Ke depan, jangan sampai keistimewaan DIY dinodai kembali dengan aksi tersebut," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Gunung Dukono Erupsi Lagi, Tinggi Kolom Letusan Tercatat 1,1 Km
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Pemkab Kulonprogo Lelang Jabatan Kepala Kesbangpol dan BPBD, Sekda: Penentu Akhir di Tangan Bupati
- DPAD DIY Gelar Festival Literasi Jogja 2025, Cek Tanggalnya di Sini
- Gempa Bumi Magnitudo 2-2,7 Guncang Wilayah Kulonprogo, Bantul dan Gunungkidul pada Kamis Pagi Ini
- Petani di Bantul Kesulitan Produksi Garam, Ini Penyebabnya
- Keputusan MK 135 Belum Jadi Solusi Persoalan Demokrasi Elektoral
Advertisement
Advertisement