Advertisement
KASUS ANTRAKS: Ada 540 Warga di Gunungkidul Makan Daging Sapi yang Mati Mendadak

Advertisement
Harianjogja.com,GUNUNGKIDUL- Kasus dugaan antraks di Gunungkidul diduga melibatkan ratusan warga.
Sebanyak 540 orang di dua dusun dari Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul telah diberi suntikan antibiotik karena diduga terpapar penyakit antraks.
Advertisement
Tak hanya itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) juga kembali melakukan pemantauan terhadap warga yang berada di Kecamatan Semanu. Setidaknya ada 64 orang warga Semanu yang diindikasikan juga mengonsumsi daging yang diduga terpapar bakteri penyebab antraks dari Kecamatan Ponjong.
Kepala Dinkes Gunungkidul Dewi Irawaty menuturkan, saat ini tim dari Dinkes terus bergerak ke lapangan untuk melakukan pemantauan dan pendataan terhadap kemungkinan penyebaran antraks. Sampai Minggu (12/1/2020), berdasarkan laporan yang masuk ke dirinya, ada 64 orang di Semanu yang juga mengonsumsi daging sapi yang mati mendadak di Ponjong.
Pihaknya akan melakukan pemantauan secara intensif terhadap 64 orang di Semanu tersebut. Selain memberikan suntikan antibiotik, pihaknya akan melakukan pemantauan selama 60 hari terhadap mereka.
"Teman-teman kami terus bergerak melakukan pemantauan. Sementara hanya ada di dua kecamatan ini," ujarnya, Minggu di Gedung DPRD Gunungkidul.
Dewi menambahkan, sampai saat ini dari 60 orang di Semanu tersebut memang belum ada yang menunjukkan gejala penyakit antraks. Hanya saja Dinkes terus melakukan tindakan preventif agar masyarakat tidak ikut tertular penyakit yang bersumber dari sapi tersebut.
Menurut Dewi, perlakuan yang sama dengan orang yang terpapar antraks harus diterapkan kepada 64 warga Semanu tersebut. Jika setelah 60 hari kondisinya tidak memburuk, maka pemantauan akan dihentikan.
"Kita pantau secara intensif kepada mereka tersebut," tambahnya.
Untuk mengantisipasi penyebaran antraks selain di dua kecamatan tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul telah sepakat mengeluarkan surat edaran mengonsumsi daging sapi yang sakit ataupun mati secara mendadak. Sebab, 540 warga dua desa di Kecamatan Ponjong dan 64 warga Semanu itu sama-sama mengonsumsi daging sapi yang mati mendadak.
Dewi mengklaim, penyakit antrak di wilayah Gunungkidul mampu mereka tangani, sehingga ia menghimbau kepada masyarakat untuk tidak panik dengan kondisi yang terjadi di wilayah Gunungkidul. Dinkes bersama lintas sektoral telah melakukan antisipasi untuk melokalisasi persebaran bakteri antraks.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Prakiraan Cuaca di Jogja Hari Ini, Sabtu 5 Juli 2025, DIY Cerah Berawan
- Jadwal SIM Keliling di Kota Jogja Hari Ini, Sabtu Malam 5 Juli 2025
- Jalan-jalan ke Lokasi Wisata di Jogja Naik Trans Jogja Saja, Cek Tarif dan Jalurnya di Sini
- Tarif dan Jadwal DAMRI Semarang Jogja
- Jadwal Pemadaman Listrik di Jogja dan Sekitarnya Hari Ini, Sabtu 5 Juli 2025, Cek Lokasi Terdampak di Sini
Advertisement
Advertisement