Advertisement

Kini Dimaknai sebagai Kegiatan Cari Musuh, Ini Arti Klithih yang Sebenarnya

Rahmat Jiwandono
Kamis, 16 Januari 2020 - 21:37 WIB
Bhekti Suryani
Kini Dimaknai sebagai Kegiatan Cari Musuh, Ini Arti Klithih yang Sebenarnya Ilustrasi. - JIBI/Solopos

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Aksi kejahatan jalanan tanpa motif yang jelas alias klithih di Jogja marak terjadi akhir-akhir ini. Sosiolog kriminalitas UGM, Suprapto, menuturkan ada persoalan yang mengkhawatirkan di balik aksi yang dilakukan anak-anak remaja tersebut.

Untuk itu penanganan klithih tidak bisa dibebankan kepada pemerintah atau kepolisian karena upaya untuk memutus rentetan peristiwa ini harus dimulai dari tingkat keluarga dan komunitas. “Penanganan perilaku klithih jangan dibebankan hanya kepada pemerintah atau kepolisian. Tiap anggota masyarakat harus merasa bertanggung jawab untuk itu,” katanya, Kamis (16/1/2020).

Advertisement

Ia menyebut lembaga sosial dasar, utamanya keluarga dan sekolah perlu berpartisipasi mencegah perilaku klithih. Jika keluarga memenuhi fungsi sosialisasi budaya, nilai dan norma serta fungsi perlindungan, maka anak-anak ketika mendapat perlakuan tidak nyaman dari pihak lain akan datang pertama kali kepada keluarga.

“Keluarga adalah benteng yang kuat dan awal. Kalau anak sudah mendapat masukan norma dan nilai, saya kira dia tidak akan mudah untuk melakukan tindakan-tindakan yang menyakiti orang lain,” kata Suprapto.

Ia menjelaskan, istilah klithih sebenarnya telah mengalami pergeseran makna. Berdasarkan pengertiannya, klithih memiliki makna kegiatan mengisi waktu luang. Kata ini sebenarnya dapat diartikan secara positif sebagai berbagai macam kegiatan yang positif pula.

Namun, makna tersebut kemudian mengalami pergeseran ketika diadopsi oleh para remaja sebagai kegiatan mencari musuh.

“Itu artinya positif. Tetapi ketika klithih itu kemudian diadopsi oleh anak remaja, mereka menggeser makna itu, pertamanya keliling-keliling kota naik sepeda motor. Tetapi tidak sekadar keliling-keliling kota, lebih dimaknai sebagai kegiatan mencari musuh,” jelasnya.

Motif di balik aksi ini sendiri, menurutnya, cukup beragam. Sebelumnya, aksi ini dikaitkan dengan upaya untuk melakukan balas dendam. Namun, aksi klithih saat ini dilakukan seorang remaja untuk mencari musuh dan menunjukkan eksistensi atau untuk melampiaskan kekecewaan dalam kehidupan mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Petinggi Freeport Temui Jokowi, Ini yang Dibahas

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 18:17 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement