Advertisement

Promo November

Lembaga Pendidikan Harus Cetak SDM Berdaya Saing

Abdul Hamied Razak
Sabtu, 01 Februari 2020 - 07:47 WIB
Arief Junianto
Lembaga Pendidikan Harus Cetak SDM Berdaya Saing Ilustrasi Sekolah - Ist/Riauonline

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN--Dunia pendidikan harus segera menyiapkan sumber daya manusia yang berdaya saing agar mampu menjawab tantangan Revolusi Industri 4.0. Sumber daya manusia yang berdaya saing bisa dimulai dengan pembangunan karakter anak baik di sekolah maupun di rumah.

Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun mengatakan lembaga pendidikan dalam menyiapkan sumber daya manusia yang berdayasaing perlu memperhatikan hubungan individualis antara guru dan muridnya. “Saya menghimbau agar sekolah dijadikan tempat yang menyenangkan bagi siswa," katanya seusai peletakan batu pertama Yayasan Insan Utama Islamic Boarding School di Dusun Mancasan, Gamping, Kamis (30/1/2020).

Advertisement

Sekolah yang menyenangkan bisa tercipta, kata Muslimatun, manakala guru memiliki ikatan emosional dengan muridnya dan memahami setiap anak didiknya. Dengan begitu, katanya, murid bisa mengungkapkan apa yang menjadi kesulitannya.

Dengan mengintegrasikan pembelajaran yang mengedepankan penilaian kognitif, afektif, dan psykomotorik bagi para santrinya, diharapkan pondok tersebut dapat menjadi pilihan bagi masyarakat. "Tujuannya pesantren ikut dalam menstabilkan sistem pendidikan, mengurangi tingkat permasalahan bangsa dengan melahirkan lulusan yang berilmu, berbudi pekerti dan berwawasan global," kata Muslimatun.

Staf Humas Yayasan Insan Utama International Islamic Boarding School (UI-IIBS) Jogja Yulian Bayu Rini mengatakan di era milenial ini dunia pendidikan memang dituntut mampu melahirkan pribadi yang berfikir kritis, memecahkan masalah, memiliki keterampilan berkolaborasi dan berkomunikasi yang baik. "Pesantren juga bisa melahirkan pribadi yang juga selalu berkreasi dan berinovasi serta memiliki keahlian dalam teknologi informasi dan komunikasi," katanya.

Di pondok pesantren (ponpes), santri menerima model pendidikan berkonsep 3 in 1 untuk melahirkan generasi yang unggul, takwa dan mandiri. Santri ditekankan pada tahfiz Al-Qur’an. “Juga ada bahasa asing [Arab dan Inggris] serta penanaman budi pekerti,” imbuh Yulian.

Direktur World Assembly of Muslim Youth (WAMY) Indonesia atau Himpunan Pemuda Islam Internasional Aang Suandi yang menjadi fasilitator pembangunan ponpes tersebut mengatakan total terdapat 700 masjid dan ponpes di Indonesia yang bekerjasama dengan WAMY. "Bulan ini ada tiga ponpes yang dibangun baik di Bantul maupun di Sleman," katanya.

WAMY katanya, bekerja sama dengan yayasan atau lembaga pendidikan yang konsen pada pembangunan generasi muda. Terkaitdengan kurikulum, WAMY menyerahkan sepenuhnya kepada yayasan atau lembaga yang bekerja sama dengan WAMY. "Tentu sesuai dengan visi misi WAMY dengan lembaga tersebut. Yakni membina generasi muda yang punya integritas, kesalehan dan memiliki skill," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Puncak Arus Mudik Liburan Natal Diprediksi Terjadi pada 24 Desember

News
| Jum'at, 22 November 2024, 18:57 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement