Advertisement

Diduga Terlibat Jaringan Psikotropika, Novandi Diringkus Polisi Kulonprogo

Jalu Rahman Dewantara
Selasa, 04 Februari 2020 - 12:17 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Diduga Terlibat Jaringan Psikotropika, Novandi Diringkus Polisi Kulonprogo Ilustrasi. - Reuters/Dylan Martinez

Advertisement

Harianjogja.com, WATES - Satuan Reserse Narkoba Polres Kulonpogo, meringkus Novandi, 33, warga Banguntapan, Bantul, yang diduga terlibat dalam jaringan peredaran psikotropika. Penangkapan dilakukan di Jalan Brosot-Sentolo, Demangrejo, Sentolo, Sabtu (1/2/2020) sekitar pukul 22.30 WIB.

"Berdasarkan hasil penyelidikan kami, pelaku diduga terlibat dalam jaringan peredaran psikotropika, dan benar saat dilakukan penangkapan kami berhasil menyita 30 butir pil alprazolam 0,5 mg dan 58 butir pil calmet 1 mg," ujar Kepala Satresnarkoba Polres Kulonpogo, AKP Munarso dalam rilis kasus penyalahgunaan psikotropika, di halaman Mapolres Kulonpogo, Senin (3/2/2020).

Advertisement

Munarso mengatakan, dugaan keterlibatan Novandi dalam jaringan peredaran psikotropika itu berdasarkan kemudahan pelaku memperoleh pil tersebut tanpa menyertakan resep dokter. Diketahui kedua jenis psikotropika itu termasuk obat keras dalam daftar G sehingga pembelian di apotek harus dengan resep.

"Tapi hal ini masih kami telusuri, soalnya ada kemungkinan juga obat itu palsu, kalau memang asli kan dapatnya harus pake resep, sementara yang ini tidak ada sehingga kami akan koordinasikan dengan BPPOM guna mengetahui keaslian obat tersebut," ujarnya.

Novandi yang dihadirkan dalam rilis kasus tersebut mengaku hanya bertugas sebagai kurir. Ia mendapat titipan dari seorang pria asal Bekasi, Jawa Barat. Keduanya sempat bertemu di kawasan Prawirotaman, Jogja.

"Ini pemiliknya Dedi Hidayat asal Bekasi, saya hanya mengambilkan barang saja dan diupah Rp50.000. Tidak tahu nanti akan dikirim kemana, saya cuma dititipin," ucap pria yang berdomisili di wilayah Demangrejo, Sentolo tersebut.

Atas perbuatannya Novandi dijerat pasal 60 ayat 2 UU No.5/1997 tentang Psikotropika dengan ancaman hukuman pidana paling lama 15 tahun dan denda maksimal Rp100 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng

News
| Kamis, 25 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement