Advertisement
Pascatragedi Susur Sungai, DPRD DIY Minta Evaluasi Seluruh Kegiatan Pramuka
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-- DPRD DIY menyarankan kepada Pemda DIY agar segera mengevaluasi sejumlah kegiatan ekstrakurikuler seperti pramuka pascakejadian meninggalnya 10 siswa SMPN 1 Turi Sleman akibat kegiatan susur sungai Sempor dalam kegiatan Pramuka.
Kegiatan pramuka sebenarnya memiliki manfaat yang besar bagi karakter kemandirian siswa, tetapi harus didukung oleh pembina yang memiliki kompetensi mumpuni.
Advertisement
Sekretaris Komisi A DPRD DIY Retno Sudiyanti meminta kepada Pemda DIY untuk melakukan evaluasi terkait kegiatan ekstrakurikuler pramuka di setiap sekolah. Melalui evaluasi tersebut harapannya, kegiatan pramuka bisa berjalan dengan normal tanpa menimbulkan korban.
"Kami menyarankan agar kegiatan ekstrakurikuler ini dievaluasi menyuruh agar peristiwa seperti SMPN 1 Turi Sleman ini tidak terjadi lagi," ungkapnya, Senin (24/2/2020).
Ia mengatakan peristiwa susur sungai berujung korban jiwa ini memberikan dampak psikologis yang luar biasa. Tak terkecualia pada para siswa yang menjadi korban selamat.
Melalui evaluasi tersebut, diharapkan ke depan pembina pramuka benar-benar memiliki kompetensi yang mumpuni tidak hanya bidang kepramukaan tetapi juga berbagai persoalan lingkungan termasuk mengantisipasi terjadinya bencana. Karena faktanya pembina pramuka tetap mengajak siswa menyusuri sungai meski pun sebenarnya hanya boleh dilakukan kalangan profesional seperti TNI dan anggota pecinta alam.
"Saya kira kompetensi soal kegiatan lapangan ini harus dimiliki pembina, dia harus memiliki bekal dan pengetahuan yang cukup soal respons terhadap lingkungan, harus bisa mengantisipasi hal-hal tertentu [penguasaan medan lokasi]," katanya.
Politikus Partai Gerindra ini menyatakan kegiatan pramuka memiliki manfaat yang besar dalam membentuk karakter siswa. Mulai dari mendidik bertanggungjawab, peduli lingkungan hingga kemandirian. Banyak materi yang tidak didapatkan di bangku kelas tetapi bisa diperoleh siswa di kegiatan pramuka. Tetapi materi yang dipilih untuk mencapai tujuan pembelajaran itu harus mempertimbangkan faktor keselamatan. "Jangan sampai materi yang diberikan ini justru mengancam keselamatan siswa," ucapnya.
Retno menyarankan adanya koordinasi sejumlah instansi terkait seperti BPBD DIY dan berbagai stakeholder untuk merespons peristiwa tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Jelang Lebaran, PLN Hadirkan 40 SPKLU Baru di Jalur Mudik untuk Kenyamanan Pengguna Mobil Listrik
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Simak Jadwal Pekan Suci 2024 Gereja Katolik di Jogja
- Rekomendasi Makanan Takjil Tradisional di Pasar Ramadan Kauman Jogja
- Dukung Kelestarian Lingkungan, Pemda DIY Mulai Terapkan Program PBJ Berkelanjutan
- BREAKING NEWS: Gempa Bumi Magnitudo 5 Guncang DIY, Ini Lokasi Pusatnya
- Masjid di DIY Menerima Dana Zakat Mal yang Dihimpun dari Para Dokter
Advertisement
Advertisement