Advertisement

Kepanikan Warga Terkait Virus Corona Dipicu Informasi Tak Akurat di Medsos

Rahmat Jiwandono
Kamis, 05 Maret 2020 - 09:07 WIB
Nina Atmasari
Kepanikan Warga Terkait Virus Corona Dipicu Informasi Tak Akurat di Medsos Sejumlah awak media mendengarkan penjelasan mengenai satu pasien rujukan di RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta, Rabu (29/01/2020). - Harian Jogja/Desi Suryanto

Advertisement


Harianjogja.com, JOGJA - Tim respon COVID-19 Universitas Gadjah Mada (UGM) menilai terjadinya kepanikan di masyarakat terkait virus Corona lantaran banyaknya informasi yang tidak akurat. Sosial media menyebarkan informasi-informasi tidak kredibel tentang virus itu.

"Distorsi informasi menyebar lebih cepat melalui sosial media sehingga menimbulkan kepanikan," ucap Tim respons COVID-19 UGM, Riris Andono Ahmad, Jumat (4/3/2020).

Advertisement

Doni sapaan akrabnya, mengatakan bahwa masyarakat berbondong-bondong membeli masker dan cairan pencuci tangan (hand sanitizer) karena tidak mengetahui faktanya seperti apa. Padahal, tingkat kematian yang disebabkan virus Corona sebesar dua persen.

"Justru tingkat kematian lebih besar karena virus MERS namun tidak seheboh ini. Tingkat fatalitas virus MERS 10 persen," katanya.

Menurutnya, jumlah orang yang sembuh dari virus Corona lebih banyak ketimbang yang meninggal dunia. Secara global, 80 persen bisa sembuh dari COVID-19, sedangkan 20 persen masuk ke kategori infeksi berat.

"Dari 20 persen itu, yang meninggal dua persen dan kebanyakan yang sudah usia lanjut," katanya.

Masyarakat diimbau mencari informasi yang benar soal virus Corona. Di sisi lain, peran negara juga harus hadir dalam memberikan informasi yang akurat ihwal virus ini.

"Pemerintah sudah tepat menunjuk Achmad Yurianto sebagai juru bicara untuk penanganan dan pencegahan virus corona," ucapnya.

Meski begitu, pemerintah harus lebih aktif dalam memberikan perkembangan informasi COVID-19 dari seluruh Indonesia.

Sementara itu, Gubernur DIY, Sri Sultan HB X meminta masyarakat Jogja yang kondisinya sehat tidak menggunakan masker. "Yang pakai masker bagi yang sedang sakit saja," ujarnya.

Imbauan yang disampaikan Ngarsa Dalem untuk menghindari kelangkaan masker di DIY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Siap-Siap! Desain Paspor Bakal Berubah Tahun Ini

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 19:07 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement