Advertisement
Kepanikan Warga Terkait Virus Corona Dipicu Informasi Tak Akurat di Medsos
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Tim respon COVID-19 Universitas Gadjah Mada (UGM) menilai terjadinya kepanikan di masyarakat terkait virus Corona lantaran banyaknya informasi yang tidak akurat. Sosial media menyebarkan informasi-informasi tidak kredibel tentang virus itu.
"Distorsi informasi menyebar lebih cepat melalui sosial media sehingga menimbulkan kepanikan," ucap Tim respons COVID-19 UGM, Riris Andono Ahmad, Jumat (4/3/2020).
Advertisement
Doni sapaan akrabnya, mengatakan bahwa masyarakat berbondong-bondong membeli masker dan cairan pencuci tangan (hand sanitizer) karena tidak mengetahui faktanya seperti apa. Padahal, tingkat kematian yang disebabkan virus Corona sebesar dua persen.
"Justru tingkat kematian lebih besar karena virus MERS namun tidak seheboh ini. Tingkat fatalitas virus MERS 10 persen," katanya.
Menurutnya, jumlah orang yang sembuh dari virus Corona lebih banyak ketimbang yang meninggal dunia. Secara global, 80 persen bisa sembuh dari COVID-19, sedangkan 20 persen masuk ke kategori infeksi berat.
"Dari 20 persen itu, yang meninggal dua persen dan kebanyakan yang sudah usia lanjut," katanya.
Masyarakat diimbau mencari informasi yang benar soal virus Corona. Di sisi lain, peran negara juga harus hadir dalam memberikan informasi yang akurat ihwal virus ini.
"Pemerintah sudah tepat menunjuk Achmad Yurianto sebagai juru bicara untuk penanganan dan pencegahan virus corona," ucapnya.
Meski begitu, pemerintah harus lebih aktif dalam memberikan perkembangan informasi COVID-19 dari seluruh Indonesia.
Sementara itu, Gubernur DIY, Sri Sultan HB X meminta masyarakat Jogja yang kondisinya sehat tidak menggunakan masker. "Yang pakai masker bagi yang sedang sakit saja," ujarnya.
Imbauan yang disampaikan Ngarsa Dalem untuk menghindari kelangkaan masker di DIY.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Taman Kuliner Ala Majapahit Dibuka di Pantai Sepanjang Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Libatkan Pelajar, Disbud DIY Gelar Workshop Macapat Catur Sagatra
- Polisi Selidiki Penganiayaan Sajam di Depok Sleman, Korban Luka
- Dishub Bantul Prediksi Puncak Arus Nataru 24 Desember
- Jogja Wajib Kelola Sampah Organik di Kelurahan Mulai 2026
- Bantul Tuntaskan Proyek Jalan dan Normalisasi Drainase Sebelum 2026
Advertisement
Advertisement




