Advertisement
Desain Rumah Sakit harus Sejalan Perkembangan Teknologi Medis

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-- Desain bangunan rumah sakit seharusnya tidak asal-asalan, tetapi harus sejalan dengan perkembangan ilmu kedokteran dan teknologi medis. Desain fisik berikut fasilitas rumah sakit harus bisa mendukung untuk penyembuhan pasien dengan cepat.
Anggota IAI DIY Handoyotomo menjelaskan perencanaan desain pembangunan rumah sakit memang berbeda dengan bangunan fisik lainnya. Karena dibutuhkan suatu ruang khusus yang butuh perhatian tersendiri dalam mendesainnya. Oleh karena itu dalam membuat perencanaan bangunan harus melalui analisis setiap kebutuhan ruangan serta melakukan riset terhadap berbagai infrastruktur pendukung di lingkungan rumah sakit yang akan dibangun tersebut.
"Arsitektur rumah sakit ini memiliki kekhususan, terutama kaitannya dengan kebutuhan yang sangat spesifik untuk dunia medis," katanya dalam rilis yang diterima Harianjogja.com, Sabtu (14/3/2020).
Salah satu pendekatan yang tepat dalam konteks perencanaan desain rumah sakit adalah Evidence Based Design (EBD). Melalui pendekatan ini akan memunculkan healing enviroment atau penyembuhan berbasis lingkungan yang menjadi dasar dalam membuat desain arsitektur rumah sakit.
"Perkembangan arsitektur rumah sakit harus sejalan perkembangan keilmuan di bidang kedokteran serta teknologi medis yang digunakan di rumah sakit. Healing environment perlu diperkenalkan untuk menciptakan lingkungan fisik yang dapat mempercepat proses pemulihan pasien," katanya.
Ketua Program Studi Magister Arsitektur UII Suparwoko menyatakan soal desain rumah sakit itu dibahas dalam workshop yang dihelat Rabu (12/3/2020) lalu di FTSP UII. Kegiatan ini diikuti puluhan praktisi di bidang desain perencanaan, arstiek, mahasiswa dan dosen dari berbagai kota di Indonesia.
Pertemuan ilmuah itu mengupas terkait proses desain dan perancangan rumah sakit yang berbeda dengan desain bangunan umumnya. Utamanya terkait riset awal yang harus dilakukan untuk menentukan arsitektur rumah sakit dengan mempertimbangkan banyak unsur. Mulai dari keluarga pasien dan pasien selaku pengguna. Selain itu melihat sisi keamanan, keselamatan, kenyamanan privasi dan meminimalisasi kesalahan.
"Pembahasan kami lebih pada riset untuk desain di dunia perancangan arsitektur khususnya arsitektur rumah sakit yang harus menyesuaikan perkembangan teknologi saat ini," ujarnya.
Advertisement
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Bupati Indramayu Lucky Hakim yang Plesir ke Jepang Tanpa Izin Diperiksa Selama 2 Jam
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Terkendala Anggaran, Perbaikan Jalan di Kawasan Industri Semin Gunungkidul Belum Bisa Dilanjutkan
- 507 Sukarelawan di Bantul Telah Dikover Asuransi
- 2,3 Juta Kendaraan Masuk DIY Saat Libur Lebaran 2025, Dishub: Menurun Dibandingkan Tahun Lalu
- 436 Ribu Orang Kunjung Objek Wisata di Sleman Saat Libur Lebaran 2025
- Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Selasa 8 April 2025, Berangkat dari Stasiun Lempuyangan hingga Purwosari
Advertisement
Advertisement