Advertisement
Stok Darah PMI Sleman Menipis, Saatnya Warga Peduli Kemanusiaan
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Meskipun beberapa kali melakukan aksi donor darah, ketersediaan kantong darah di wilayah Sleman masih belum mencukupi. Masyarakat diajak untuk terus melakukan aksi donor darah sesuai protokol penanganan Covid-19.
Berdasarkan data PMI Sleman, stok darah yang dikelola saat ini memang mengalami peningkatan dibandingkan pekan lalu. Pekan lalu stok kantong darah total tinggal 17 kantong dan saat ini meningkat menjadi 49 kantong.
Advertisement
Rinciannya, untuk golongan darah A sebanyak 12 kantong, golongan darah B hanya tersisa 1 kantong, golongan darah AB tinggal 5 kantong dan golongan darah O masih sebanyak 21 kantong. Adapun ketersediaan kantong trombosit (TC) sangat mengkhawatirkan. Untuk TC gol A dan B hanya tersisa masing-masing 3 kantong, untuk TC AB kosong dan TC O tinggal 1 kantong.
Ketua PMI Sleman Sunartono mengatakan stok darah di Sleman cenderung menurun seiring status pandemi virus Corona atau Covid-19 melanda masyarakat. PMI terus mengedukasi warga untuk tetap mendonorkan darahnya sesuai protokol penanganan virus Corona.
"Untuk memenuhi kebutuhan darah masyarakat ditengah-tengah ancaman pandemi Covid-19, petugas kami terus mencari donor dengan sejumlah langkah dan strategi," kata Sunartono menjawab pertanyaan Harianjogja.com, Jumat (3/4/2020).
Strategi yang dia maksud, selain mendatangi lokasi pendonor tetap/sukarela petugas juga mendatangi sejumlah instansi pemerintahan. Tidak hanya di OPD-OPD di lingkungan Pemkab, tetapi juga di instansi BUMD seperti PDAM dan Bank Sleman. Termasuk instansi vertikal yang ada di wilayah Sleman.
"Kami juga mendatangi desa-desa untuk berburu darah. Jika terpaksa tidak ada stok atau ketersediaan stok darah minim, maka mendorong keluarga pasien untuk mencari donor pengganti," kata Sunartono.
Dia menjelaskan, kebutuhan kantong darah di Sleman rata-rata setiap antara 50-75 kantong. Kenyataannya stok darah yang ada jauh di bawah kebutuhan rata-rata masyarakat. Memang, kata Tono, virus Corona berbahaya tetapi yang tidak kalah berbahaya adalah penyakit lainnya seperti Demam Berdarah Dengue.
"Kami akan memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa donor darah yang dilakukan tidak akan tertular virus Corona. Kami tetap berpedoman pada protokol Covid-19," katanya.
Pj Sekretaris Daerah Sleman Hardo Kiswoyo mengatakan Pemkab terus mendorong aksi donor darah melalui ODP hingga Desa mengingat turunnya partisipasi masyarakat karena pandemi Covid-19. "Kami berharap rekan-rekan semua bisa melakukan donor darah dalam rangka kemanusiaan," katanya.
Dia berharap dengan banyaknya aksi donor darah yang melibatkan pegawai dan karyawan di lingkungan pemerintahan bisa membuka mata hati masyarakat untuk mendonorkan darah sebagai bentuk rasa kepedulian sesama. "Kalau ini massif dilakukan insyaallah stok darah terpenuhi sehingga menjamin rasa aman kebutuhan darah," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Tempati Selter Sementara, Pedagang Pasar Terban Keluhkan Jumlah Pembeli Menurun
- Jadwal Layanan Samsat Keliling Kota Jogja Selasa 23 April 2024
- Top 7 News Harianjogja.com Selasa 23 April 2024: Aerotropolis YIA hingga Jukir Liar di Kota Jogja
- Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Wilayah DIY Selasa 23 April 2024
- Pemkot Jogja Dampingi Pengusaha Muda, Inkonsistensi Menjadi Kendala
Advertisement
Advertisement