Advertisement
Kasus Demam Berdarah Menurun, Gerakan PSN Terus Digalakkan
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul mencatat adanya penurunan kasus demam berdarah dengue (DBD) pada April. Meski demikian, Dinkes tetap mengimbau masyarakat untuk tetap meningkatkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Kepala Seksi Penyebaran Penyakit Menular Bidang Pencegahan dan Penularan Penyakit (P2P) Dinkes Gunungkidul, Diah Prasetyo Rini, menyatakan meskipun ada tren penurunan kasus DBD, gerakan PSN dan 3M plus tetap harus dibudayakan.
Advertisement
Dinkes mencatat, pada Januari terdata sebanyak 142 kasus DBD dengan satu penderita meninggal dunia. Kasus DBD melonjak pada Februari dengan 256 kasus, dua penderita di antaranya meninggal dunia. Jumlah kasus kembali meningkat pada Maret menjadi 262 kasus dengan satu korban meninggal dunia. Sedangkan pada April hingga Senin (20/4) jumlah kasus menurun menjadi 45 kasus dengan nihil kasus meninggal dunia. "Secara keseluruhan mulai januari hingga 20 April ada 705 kasus DBD dengan korban meninggal dunia sebanyak empat orang," kata Diah saat ditemui Harian Jogja, Rabu (22/4).
Diah mengungkapkan beberapa indikator penyebab menurunnya kasus DBD. Selain memasuki musim kemarau, tren penurunan tersebut dipicu peningkatan kesadaran masyarakat yang terus meningkatkan pola hidup bersih dan sehat dan mulai terbentuknya kesadaran memantau jentik nyamuk secara berkala.
Ia terus mengingatkan kepada masyarakat yang memiliki wadah cuci tangan di halaman hingga lingkungan rumah agar terus mengecek secara berkala. Jika tidak dibersihkan secara berkala,, maka potensi munculnya jentik-jentik nyamuk kembali meningkat.
Kepala Desa Kepek, Kecamatan Bambang Setiawan, mengungkapkan selain meningkatkan pola hidup bersih dan sehat dengan secara berkala membersihkan lingkungan sebagai upaya PSN, Pemdes Kepek secara berkala juga menggelar fogging secara mandiri dengan menggandeng tim medis dari puskesmas.
"Alhamdulillah beberapa pekan ini masyarakat sudah aktif membersihkan tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, termasuk di lingkungan sekolah," ujarnya.
Ia menambahkan, kasus DBD di wilayahnya tergolong cukup tinggi, sehingga jajarannya tidak henti untuk terus mengimbau dan mengingatkan masyarakat tentang pentingnya menjaga pola hidup sehat demi mencegah penularan penyakit yang berasal dari nyamuk aedes aegypti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- PENINGKATAN KAPASITAS SDM WISATA: Dispar DIY Gelar Pelatihan Penyelenggaraan Event
- Dari Luar Negeri? Jangan Lupa Isi e-CD Jika Turun di YIA
- 576.619 Penumpang Mudik Naik KAI Commuter Wilayah 6 Yogyakarta selama Lebaran 2024
- DPD Golkar Kota Jogja Pastikan Penjaringan Singgih Raharjo Tak Ada Masalah Meski Masih Jadi Pj Wali Kota
- Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Kamis 25 April 2024: Hujan Lebat Sleman dan Gunungkidul
Advertisement
Advertisement