Advertisement
GTT/PTT dan Guru Ngaji Terima Bantuan dari Kemenag Sleman
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN--Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sleman mendistribusikan bantuan ke sejumlah instansi, termasuk untuk guru dan pegawai tidak tetap (GTT/PTT) swasta yang terdampak pandemi Covid-19.
Kepala Kantor Kemenag Sleman Sa'ban Nuroni mengatakan bantuan tersebut merupakan hasil penggalangan dana para pegawai Kemenag Sleman. Selain madrasah, pesantren dan seminari, bantuan sembako juga diberikan kepada GTT/PTT swasta yang terdampak Covid-19. Mereka termasuk kelompok pelayanan Kemenag.
Advertisement
"GTT/PTT swasta nonsertifikasi ini hanya mendapatkan penghasilan Rp250.000 per bulan, yang hanya dibayar terkadang tiga bulan sekali. Mereka jelas terdampak pandemi Covid-19," katanya seusai pemberian donasi dari Tim Gugus Tugas Covid-19 Kemenag Sleman, Kamis (23/4/2020).
Sa'ban mengatakan jumlah penerima bantuan dari kalanan GTT/PTT yang terdampak Covid-19 baru sekitar 100 orang. Padahal jumlah GTT/PTT yang terdata lebih dari 1.000 orang. Kemenag bahkan sudah mendata GTT/PTT baik muslim maupun nonmuslim dan mengajukan data itu ke Pusat.
"Ini donasi dari gerakan peduli Covid-19 mitra kerja Kemenag Sleman. Dana yang terhimpun sekitar Rp68 juta. Dana dihimpun ke Pusat kemudian dikembalikan ke kami Rp15 juta untuk bantuan ini. Ini tahap pertama, sebelum Lebaran kami akan galang donasi lagi," katanya.
Kasubag TU Kemenag Sleman Tulus Sumadi menjelaskan pembagian sembako diberikan untuk 32 pesantren, 100 orang GTT, 15 orang PTT, 10 orang pelayanan umat dan 90 orang guru mengaji. "Kami sudah memiliki data yang diajukan ke Pusat bagi 1.323 orang GTT dan 346 orang PTT. Mudah-mudahan sebelum Lebaran bisa dibagikan," katanya.
Selain pembagian sembako, Kemenag Sleman juga melakukan aksi donor darah yang diikuti oleh 15 pendonor. Tim Covid Kemenag Sleman juga melakukan aksi penyemprotan disinfektan mandiri baik di madrasah-madrasah, KUA dan Kantor Kemenag Sleman. "Kami sudah melakukan langkah-langkah pencegahan penyebaran Covid, salah satunya dengan menerapkan SOP di mana semua orang yang masuk ke kantor wajib mengenakan masker dan mencuci tangan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Sejumlah Kendaraan Hilang Tersapu Banjir Bandang di Sukabumi
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Anggota DPRD Gunungkidul Sambat Tidak Ada Anggaran Program Pencegahan Rentenir
- Gerindra Minta Gus Miftah Minta Maaf Kepada Penjual Es Teh
- Pemkab Kulonprogo Alokasikan Dana Rp29,5 Miliar untuk Makan Bergizi Gratis 2025
- Pekan Budaya Difabel 2024: Merayakan Inklusivitas dan Melampaui Batasan
- Top Ten News Harianjogja.com, Rabu 4 Desember2024: Ratusan Rusunawa Kosong hingga Persiapan Libur Nataru
Advertisement
Advertisement