Advertisement

Wow, Mahasiswa Busana UNY Produksi APD secara Massal

Lajeng Padmaratri
Sabtu, 25 April 2020 - 08:57 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Wow, Mahasiswa Busana UNY Produksi APD secara Massal Suasana produksi alat pelindung diri oleh mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Teknik Busana dan D4 Tata Busana UNY.I/st - Dok. Humas FT UNY

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA -  Meningkatnya kebutuhan alat pelindung diri (APD) untuk kalangan tenaga medis namun tidak dibarengi dengan stok yang melimpah membuat Universitas Negeri Yogyakarta turut membantu untuk memproduksinya.

Program Studi S1 Pendidikan Teknik Busana dan D4 Tata Busana UNY sejak 6 April lalu sudah berkutat di laboratorium garmen untuk berkontribusi dalam produksi APD bagi tenaga medis. Mereka membuat APD jenis baju hazmat, masker, dan pelindung muka secara massal.

Advertisement

Koordinator kegiatan sekaligus Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana UNY, Adam Jarussalem mengatakan sudah ada 400 set APD yang diproduksi dan akan dibagikan ke sejumlah layanan kesehatan di DIY. "Langkah ini kami ambil karena melihat fakta minimnya APD yang menyebabkan petugas medis di daerah terpaksa menggunakan pelindung seadanya," kata Adam pada Jumat (24/4/2020).

Baju hazmat yang diproduksi terdiri dari tiga jenis bahan, yaitu parasit, spunbound 50 gsm, dan spunbound laminasi 75 gsm. Meski belum melakukan pengujian sehingga belum mengetahui produknya sesuai standar atau belum, Adam menyebut produksi ini setidaknya bisa digunakan oleh paramedis yang tidak bersentuhan langsung dengan pasien Covid-19. Kalaupun akan dipakai oleh tenaga medis yang bersentuhan langsung dengan pasien Covid-19, maka baju hazmat ini menjadi salah satu pakaian pelapisnya dan masih perlu dilapisi dengan baju APD standar medis lainnya.

Lebih lanjut, Koordinator Prodi D4 Tata Busana, Triyanto mengatakan produksi ini melibatkan 10 mahasiswa busana yang saat ini tertahan di Jogja lantaran tidak bisa mudik. Di sela pembelajaran daring, mereka dilibatkan untuk produksi di laboratorium garmen maupun di kediaman masing-masing secara work from home.

Untuk produksi masker, ia mengklaim sudah mengupayakan pencegahan infiltrasi virus dengan kain tiga lapis. Lapisan luarnya berbahan anti air, lapisan tengah berbahan viselin, kemudian lapisan dalam berbahan kain antibakteri. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Dana Desa 2025 di Sleman Naik Rp4 Miliar

Dana Desa 2025 di Sleman Naik Rp4 Miliar

Jogjapolitan | 52 minutes ago

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Ketua DPD RI Usulkan Dana Zakat untuk MBG, Kepala BGN: Kami Fokus Pakai APBN Dulu

News
| Rabu, 15 Januari 2025, 17:57 WIB

Advertisement

alt

Bali Masuk 20 Besar Destinasi Wisata Terbaik di Asia Tahun 2025

Wisata
| Selasa, 07 Januari 2025, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement