Advertisement
Bantu Warga Terdampak Covid-19, Ini Dia yang Dilakukan PDAM Bantul
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Projotamansari Bantul turut peduli bagi pelanggannya yang terkena dampa pandemi Covid-19. Selain membagikan sembako, perusahaan pelat merah itu penghapusan denda keterlambatan pembayaran dan pengurangan pembayaran sebesar 10-30%.
Direktur PDAM Tirta Projotamansari Bantul, Arinto Hendro Budiantoro mengatakan pembagian sembako sebanyak 200 paket berisi beras, minyak goreng, gula, dan mi instan sudah didistribusikan kepada pelanggan PDAM yang dinilai paling membutuhkan. “Penerima bantuan sembako kami pilih yang ekonominya kurang beruntung,” kata Arinto, Minggu (26/4/2020).
Advertisement
Dia mengakui pembagian sembako masih jauh dari memadai dan akan terus diupayakan dengan melihat kondisi pandemi lebih lanjut. Arinto berharap bantuan sembako tersebut dapat sedikit meringankan untuk pelanggan PDAM di masa pandemi ini.
Arinto menambahkan sebagai perusahaan daerah yang melayani ketersediaan air bersih, perusahaanya juga berupaya meringankan beban bagi pelanggan dengan menghapuskan denda keterlambatan pembayaran rekening, meniadakan biaya buka segel, dan pengurangan pembayaran bagi pelanggan yang mengalami lonjakan pembayaran selama masa pandemi.
Keringanan itu tertuang dalam Surat Keputusan Direksi No.36/ 2020 tentang Pembebasan Denda Keterlambatan Pembayaran Rekening Air, Biaya Buka Segel, Pengurangan Pembayaran, dan Angsuran Pembayaran Rekening Air Pandemi Covid 19.
Soal pengurangan pembayaran bagi pelanggan yang pengunaannya meningkat, kata Arinto, besarannya sekitar 10-30% dari total tagihan yang harus dibayarkan. “Misalnya tagihan dalam sebulan biasanya Rp100.000 tapi Maret-April ini tagihan meningkat lebih dari Rp100.000 artinya ada lonjakan penggunaan, itu yang bisa dikurangi,” kata dia.
Tetapi, kata dia, bagi pelanggan yang hendak mendapatkan pengurangan pembayaran, terlebih dulu harus mengajukan surat permohonan keringanan.
Arinto mengakui selama pandemi ada peningkatan penggunaan air bersih setelah pemerintah menerapkan imbauan agar masyarakat tetap di rumah termasuk penerapan kerja dari rumah atau work from home (WFH).
Sayangnya dia belum bisa menghitung berapa peningkatannya karena masih dalam penghitungan. “Peningkatan penggunaan air ini mungkin karena banyak menggunakan air untuk cuci tangan dan bersih bersih karena WFH,” kata Arinto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pemerintah Perpanjang Kenaikan HET Beras Premium untuk Jaga Stok di Pasaran
Advertisement
Ribuan Wisatawan Saksikan Pawai Ogoh-Ogoh Rangkaian Hari Raya Nyepi d Badung Bali
Advertisement
Berita Populer
- Antisipasi Cuaca Ekstrem, Masyarakat DIY Diminta Memangkas Pohon
- Kenakalan Remaja Marak saat Ramadan, Disdikpora DIY Minta Sekolah Ikut Mengawasi
- Warga Binaan Lapas Wirogunan Ikut Berpuasa dan Tadarus Al-Qur'an di Bulan Ramadan
- Dampingi Para Wirausahawan Muda, Pemkot Jogja Gelar Home Business Camp
- Ada Eks Hakim Terjerat Kasus Narkoba Jadi PNS di Pengadilan Tinggi DIY, Ini Dia Orangnya
Advertisement
Advertisement