Advertisement
Beda, UGM Gelar Upacara Hardiknas Jarak Jauh Lewat Youtube

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Ada yang berbeda dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang dilaksanakan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) pada hari Sabtu (2/5/2020) ini. Jika tahun sebelumnya peringatan Hardiknas diikuti civitas akademika dengan menggelar upacara di kampus, maka kali ini upacara harus terlaksana jarak jauh secara virtual.
Secara umum, tahapan teknis upacara sama seperti biasa. Hanya saja, tidak semua civitas akademika berada di halaman Balairung UGM untuk mengikuti upacara langsung. Di sana, hanya ada pengibar bendera merah putih, pembawa acara, pembaca doa, serta tim teknis.
Advertisement
Sementara itu, Rektor UGM, Panut Mulyono memimpin jalannya upacara dari rumah dengan aplikasi Webex. Ia dan jajaran pimpinan universitas dan fakultas tergabung dalam telekonferensi dan disiarkan lewat kanal Youtube. Ribuan civitas akademika UGM terpantau mengikuti jalannya upacara lewat live streaming.
Dalam sambutannya, Panut mengajak masyarakat untuk senantiasa bersyukur atas kesehatan yang diberikan. Tema Hari Pendidikan Nasional tahun ini oleh Kemdikbud yaitu ”Belajar dari Covid-19” ia anggap sangat relevan dengan situasi saat ini.
Pandemi Covid-19 menurutnya telah membuat warga dunia tergagap-gagap dalam menyikapi serta menyentakkan kesadaran bahwa dalam berbagai bidang kehidupan, masyarakat belum sepenuhnya siap untuk melakukan tindakan tanggap darurat. "Dari kondisi ini semestinya banyak hal yang dapat kita pelajari untuk meningkatkan kualitas dan derajat kehidupan kita dari pandemi ini,” kata dia.
Tragedi kemanusiaan yang tengah dihadapi bersama saat ini sangat serius. Ia mengatakan, pemerintah telah menyampaikan bahwa dalam situasi yang sangat berat, akan terjadi peningkatan jumlah angka kemiskinan hingga 3,78 juta orang, sementara jutaan tenaga kerja mengalami pemutusan hubungan kerja.
Tak hanya sektor ekonomi dan industri, bidang pendidikan pun terdampak. Tak terkecuali dengan UGM yang menurutnya masih harus berbenah dalam metode pembelajaran secara daring meski sistem ini telah dikembangkan sejak tahun 2004.
“Dalam melaksanakan tugas mendidik anak bangsa, kita harus terus-menerus melakukan penyesuaian dan inovasi pada proses pembelajaran. Kita lakukan relaksasi kurikulum, mereview peraturan akademik yang telah ada, serta terus mengembangkan MOOCs [Massive Open Online Courses],” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

KPK Sita Rp1,9 Miliar dari Seorang Tersangka Suap TKA Kemenaker
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pemkab Gunungkidul Salurkan Hewan Kurban Iduladha 2025
- Taman Parkir ABA Ditutup! Ini Lokasi Parkir Dekat dengan Malioboro untuk Motor, Mobil dan Bus
- Anggota Brimob Polda DIY Ditembak Air Softgun Sempat Dikira Klitih, Pelaku Terpengaruh Miras
- Sudah Sejahtera, 273 Keluarga Penerima Bansos di Bantul Keluar dari Program PKH
- KAI Daop 6 Jogja Mengoperasikan 4 Kereta Api Tambahan Selama Libur Iduladha 2025
Advertisement
Advertisement